Membangun Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing Melalui Pendidikan

oleh -631 views
Drs Ghufron MSi Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang (kiri) bersama Drs Handy Widyawan, mantan Ketua Dewan Pendidikan

JOMBANG, KN – Warga di Kabupaten Jombang khususnya yang memiliki perahtian pada masalah pendidikan berharap Jombang yang memiliki sebutan “Kota Santri” tidak ketinggalan dalam menjamin mutu pendidikan apalagi Kabupaten Jombang sejak di pimpin Ibu Nyai Hj Mundjidah Wahab sebagai Bupati Jombang mengusung tagline “Jombang berkarater dan berdaya saing”.

Dewan Pendidikan adalah sebuah organisasi yang mengawal kebijakan Dinas Pendidikan, tidak hanya mengawal akan tetapi Dewan Pendidikan juga sebagai mitra kerja Dinas Pendidikan. Sejauh mana DP di Jombang bersuara dan memberi motivasi dalam jamin mutu pendidikan di tegah Covid 19 ini. Berikut Komentar Drs Ghufron, M. Si, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang Periode 2020 – 2025 ketika dikonfirmasi Kabar Nahdliyin di Kantornya (31/8) lalu.

“Pertama, Dewan Pendidikan (DP) akan melakukan langkah langkah persuasif terkait dengan persiapan tatap muka dan alhamdulillah di Dinas Pendidikan ini sudah melaksanakan kegiatan vaksinasi. Kedua dalam kegiatan regulasi terkait promosi jabatan misalnya terkait dengan pengangkatan Kepala Sekolah memang kita belum banyak diperankan kesana, padahal kami dilingkup masyarakat ini banyak pertanyaan pertanyaan, dari dasar ini kemungkinan kedepan lebih banyak mengoptimalkan komunikasi terkait dengan kebijakan Dinas Pendidikan, lebih lebih maaf saja kita belum mendapat aggaran sama sekali, ya mudah-mudahan saja nanti anggaran yang diberikan kepada DP dapat mengoptimalkan program program DP,” kata Ghofon.

Dikatakan, bahwa program DP banyak terkait memberdayakan Komite Sekolah, agar Komite Sekolah tidak hanya sebagai alat stempel, “Peran dan tugas Komite ini nanti yang perlu kita optimalkan walaupun kita sudah pernah dilakukan zamannya Pak Hendik Ketua DP, akan tetapi maaaf saja terbentuknya Komite di sekolah itu banyak yang belum melalui mekanisme sesuai Permen 75, seandainya sesuai mekanisme kemungkinan akan memberikan supprot, sudah ada sekolah melakukan mekanisme tetapi belum semuanya dan bahkan maaf saja kemarin kami mendapat informasi bahwa, Komite Sekolah hanya sebagai stempel saja, ada laporan seperti itu, saya katakan sabar nanti kami mencoba komunikasi dengan Kepala Sekolah. Alhamdulillah kami sampaikan tolong diperankan Komite itu. Wujudkan Komite itu sehingga sekolah milik bersama bukan miliknya sebagaian dari sekolah itu,” katanya lagi.

Ketua DP ini memberi contoh keberhasilan daerah lain dalam penerapan pendidikan berkarakter, “Kita sebenarnya agak malu sedikit dengan tetangga sekolah kita, seperti di Kabupaten Lamongan atau Kabupaten Pasuruan, disana saya milihat kesadaran masyarakatnya luar biasa, kami tahu disana kwalitas pendidikan karekternya meningkat, itu karena motivasi orangtua, orangtua punya prinsip anaknya harus bisa sekolah punya ilmu, jangan sampai seperti dirinya yang tidak sekolah. Dari situlah jika orangtua memberikan sesuatu kepada lembaga dengan tulus dan setulus-tulusnya, yang penting anaknya dibekali ilmu sehingga muncul karakter yang positif,” contohnya.

Ditambahkan lagi tuturnya, “Jombang sebenarnya kaya tentang itu, akan tetapi belum semuanya masyarakat Jombang itu memberikan dukungan terkait dengan pendampingan dalam peningkatan mutu, ini tugas kami, teman teman Komite itu merindukan pertemuan dengan Dewan Pendidikan, sehingga kita cukup koordinasi komunikasi begitu saja itu karena belum ada anggaran di Dewan Pendidikan. Peran peran seperti inilah yang sedang dirindukan teman teman di Sekolah, Kepala Sekolah terutama, karena apa? maaf saja dilingkup lingkup Dinas Pendidikan melakukan sesuatu mesti sorotannya luar biasa, kalau lembaga yang lain kan tidak karena mereka sudah sadar dan memang ikhlas, bagaimana sebenarnya mencoba memahamkan itu kepada masyarakat melalui pendampingan Komite,” tambhanya.

Ia berharap program DP juga didukung oleh semua pihak terutama peserta didik dan tenaga kependidikan, “Demi Jombang berkarakter kedepannya bagaimana kita bisa memberi kontribusi terkait kebijakan Dinas Pendidikan Jombang dalam rangka menanamkan nilai nilai karakter, kami juga berarap teman teman di Dinas Pendidikan dalam pelayanan juga harus berkarakter, bukan hanya sekolah saja, bagaimana layanan Dinas Pendidikan berkarakter, sampai sekarang ini ya ada tetapi sebagian besar belum berkarakter. Dewan Pindidikan punya visioner, menyelesaikan masalah tanpa ada masalah karena mendidik, bukan frontalisme, kalau frontalisme gampang, tapi bagaimana orang menyadari telah melakukan kesalahan dan menyadari kesalahannya ini yang sedang kita pikirkan bersama, kasuistis kasuistis itulah yang kita dampingi,” harapnya.

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Al Mimbar Sambong Jombang KH. Imron Rosyadi, MBBA yang juga mantan anggota DPRD Jombang membidani masalah Pendidikan di Kabupaten Jombang sangat setuju dengan langkah Dewan Pendidikan. Ketika ditemui KabarNahdliyin.com dalam acara doa bersama di Pondok Pesantren Al Mimbar Selasa (31/8) lalu.

“Saya sangat mendukung langkah DP dalam hal mewujudkan Pendidikan Jombang berkarakter dan berdaya saing, seperti yang kita lakukan hari ini di Pondok Pesantren Al Mimbar yakni, menggelar doa bersama dengan para santri dan peserta didik dari mulai MI, MTS hingga MA dan anak yatim piatu hingga alumni, ini salah satu karakter yang harus dipertahankan, ditengah Covid 19 seperti ini kita mengajak anak – anak santri melakukan doa bersama,” kata Kiai Imron Rosyadi.
Kiai Imron juga mendukung upaya PD dalam hal mengoptimalkan Komite Sekolah guna membangun pendidikan yang berkarakter, “Upaya PD harus kita dukung, kan sesungguhnya pendidikan itu adalah menjadikan orang untuk lebih baik dalam bersikap dan bertindak, maksudnya berkarakter lebih baik dari sebelumnya, seseorang bertambah ilmu pengetahuannya harus semakin lebih baik, jika tidak semakin lebih baik maka ada yang salah dalam sistem pendidikan kita, ini barangkali maksudnya, Sederhananya istlah dalam NU, Mempertahankan pelayanan yang baik, menginovasikan prilaku atau pelayanan yang lebih baik, atau al mukhafadhotu alaa al qodimi sholikh wal akhdu bil jadidil al aslakh, istilah ini biasa digunakan Nahdlatul Ulama dan itu memang inti sebuah pendidikan,” katanya.

Dikatakan, salah satu acuan sistem pendidikan dalam Al Qur’an adalah turunnya wahyu pertama kepada Rosulullah SAW yakni surat Al ‘Alaq, “Kata Allah, bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan dan seterusnya, disini harus bisa kita pahami sesungguhnya hakekat orang mencari ilmu itu tidak hanya sekedar kepingin pandai akan tetapi lebih dari itu harus mampu menghadirkan kemanfaatan-kemanfaatan atau barokah barokah dalam kehidupan lebih banyak,” katanya lagi. (rani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.