Tabligh Akbar Disdikbud Jombang bersama KH. Fahmi Amrullah Hadziq Bupati ingin miniatur kuburan menjadi pengingat (1)

oleh -883 views
Gus Fahmi bersama Pengurus Masjid Pendidikan Jombang

JOMBANG, KN – KH. Fahmi Amrullah Hadziq yang akrab disapa Gus Fahmi memberi mauidloh hasanah (nasehat yang baik) di Masjid Pendidikan Disdikbud Kabupaten Jombang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri 22 Oktober 2021 lalu. Dalam Mauidlohnya Gus Fahmi menekankan pentingnya sebuah gerakan nomor satu membangun jiwa, kedua membangun badan, seperti yang ada dalam lagu kebangsaan kita  “Indonesia Raya” ciptaan WR Soepratman.

“Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya ada yang berbunyi lebih dulu bangunlah jiwanya bukan bangunlah badannya, WR Soepratman tentu tidak sembarangan melatakkan kalimat bangunlah jiwanya lebih dulu dari pada bangunlah badannya, kenapa? Karena membangun jiwa itu lebih sulit dari pada membangun badan, bikin Masjid ini gampang tetapi mengisi jamaah itu tidak gampang, bangun Kantor Bupati, bangun Kantor DPR gampang, tetapi bagaimana membangun jiwa penghuni Gedung DPR, penghuni Kantor Bupati mejadi pemimpin yang Amanah, menjadi wakil rakyat yang jujur itu bukan perkara gampang,” tegas Gus Fahmi.

Membangun jiwa tidak segampang membangun badan lanjutnya, “Membangun Kantornya tidak semudah membangun penghuninya, maka momen peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri  kali ini bukan hanya sekedar euforia, bukan hanya sekedar kita sholawatan rame rame itu sudah pastilah. Tetapi setelah itu bagaimana, harus ada bekas, harus ada yang membekas, dua saja tidak perlu saya jelaskan semua, tidak cukup waktu untuk menjelaskan keagungan keagungan Nabi, cukup dua, ibadah ambil salat jamaahnya, sifat ambil kejujurannya, kalau ini kita bisa prakteknya sehari hari insyaAllah kita akan menjadi orang hebat luar biasa,” lanjut Gus Fahmi.

Diceritakan, ada seorang bupati yang ingin memiliki anak buah jujur, sampai menaruh miniatur makam di meja kerja masing masing anak buahnya, “Ada satu Kabupaten tetapi tidak saya sebut Kabupaten mana, Bupatinya itu saking kepinginnya punya kepala UPTD jujur, kalau kerja benar, itu di meja kerjanya ada souvenir (hiasan) berupa miniatur kuburan, miniatur kuburan itu pokoknya ditaruh di meja kerja, inginnya sang Bupati miniatur kuburan ini dapat  mengingatkan Kepala Dinas, wahai Kepala Dinas kalau kerja yang betul, kamu nanti akan jadi penghuni saya, inginnya Bupati itu begitu, tetapi namanya manusia jangankan miniatur kuburan, di rokok itu ada tulisannya merokok dapat membunuhmu, begitu yang merokok malah banyak,” tutur Gus Fahmi disambut ger-geran para mustamiin.

Cucu Pendiri NU Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari ini mengajak para jamaah Masjid Pendidikan Kabupaten Jombang mengambil dua contoh dari sosok yang diidolakan yakni, Baginda Rasulullah Muhammad SAW, “Kalau sholat harus khusyuk,  kalau sholat seolah olah berkomunikasi dengan Tuhan, ya harus yakin akan kembali kepadanya, karena yakin akan bertemu dengan Tuhan, akan bertemu dengan kekasih, maka disempurnakan wudhunya, pakaiannya jamaah, setelah mencontoh ibadah atau sholatnya dengan cara jamaah, lalu mencontoh ahlaqnya kanjeng Nabi, Kajeng Nabi itu dipuji Akhlaqnya oleh Allah, Sungguh Muhammad engkau berada diatas akhlaq yang agung,” katanya lagi.

Ditambahkan lagi, “Bahkan dikatakan Akhlaq kajeng Nabi itu Al Qur’an, kita mau mencontoh yang mana karena Al Qur’an itu begitu banyaknya, semua Akhlaqnya kajeng nabi, ambil satu saja, yang bisa kita suri tauladani, Kanjeng Nabi itu digelari Al-Amin, artinya Al Amin apa? dapat dipercaya, kenapa Nabi dapat dipercaya, karena beliau orang yang jujur, berarti kita ambil sifat jujur dari kanjeng Nabi tidak perlu diambil semua, jujur saja dulu, jujur dimana ya jujur dimana mana, dimana pun kita berada harus jujur di Kantor kita jujur, di Pasar kita jujur, di Sekolah kita jujur, di Jalan Raya mentaati tata tertib lalulintas baik ada polisi maupun tidak ada polisi juga harus jujur, lebih baik dimaki karena melakukan hal baik, dari pada disanjung karena melakukan hal buruk, memang tidak enak kalau kita menjadi orang jujur, padahal ketika seseorang punya sifat jujur hidupnya tenang,” tambah Gus Fahmi.

Dalam kesempatan lain ketika peresmian Masjid Pendidikan pada Rabu (10/3) Agus Purnomo, Kepala Dinas Pendidikan mengatakan bahwa, di Kantor Disdikbud sebelumnya ada tiga Musholla, akan tetapi ketika ada kegiatan yang cukup besar tidak muat, untuk itu para jamaah berupaya membangun Masjid yang representatif, “Dana Pembangunan Masjid ini menelan biaya tidak kurang dari 3,3 Milyar seluruhnya berasal dari sumbangan para donatur dan para guru se-Kabupaten Jombang,” katanya.

Namun yang lebih peting tambahnya adanya Masjid Pendidikan karena kebutuhan untuk kegiatan keagamaan, kala itu ia mencontohkan perjalanan Rasulullah pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj dari Masjid Haram di Makkah sampai Sitrotul Muntaha hingga mendapatkan perintah sholat lima waktu, “Kegunaan Masjid Pendidikan ini salah satunya untuk salat berjamaah lima waktu, karena melakukan salat lima waktu sesungguhnya akan menjauhkan kita dari perbuatan keji dan munkar,” katanya kala itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.