JOMBANG, KN – Plataran Miniatur Ka’bah Betek Mojoagung Jombang atau Yayasan Bumi NU Al Imron pada Jumat Kliwon (16/9) lalu dipenuhi ratusan Jamaah Jantiko Mantab, mereka datang dari berbagai daerah seperti Jember, Banyuwangi, Kediri, Ngawi dan lain sebagainya, kegiatan dilaksanakan mulai sholat subuh berjama’ah selesai hingga ba’da isya’ atau Jum’at malam sabtu.
Berbagai rangkai acara dari pagi ini, juga dimulai sema’an pada beberapa Masjid sekitar lokasi Bumi NU Al Imron dan dilanjutkan sema’an di Majelis Utama Miniatur Ka’bah, dengan lantunan ayat suci Al Qur’an oleh para Chuffadz (ahli Al Qur’an) begitu dapat dirasakan di hati dan nampak jamaah khusyu’ mengikuti. Sebelum pembukaan semaan juga dilakukan Sholat Dhuha berjamaah di lokasi Miniatur Ka’bah bertugas sebagai Imam Gus Pung dari Cukir. Lalu dilanjutkan sema’an Al Qur’an bil-ghoib hingga sampai datangnya sholat jum’at.
Agenda kegiatan pun berlanjut, usai Sholat Jumat melanjutkan sema’an Al Qur’an bil –ghoib hingga sampai datang waktu Sholat Ashar, lalu kembali dilanjutkan hingga Sholat Maghrib, usai sholat Maghrib dilanjutkan kirim doa kepada ahli kubur dan mambaca wirid Dzikrul Ghofilin, kemudian Sholat Isya’ setelah itu dilanjutkan sema’an al Qur’an bil ghoib kembali, lalu dilanjutkan tawassul dan membaca Doa Syair Gus Miek, dan acara paling akhir yakni doa khotmil Qur’an.
KH. Abdul Munir Siddiq, selaku Ketua Yayasan Bumi NU dan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Bumi NU Al Imron, menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran semuanya, “Kami selaku tuan rumah tidak bisa membalas apa-apa, kecuali mengucapkan terima kasih atas kehadirannya Jazakumullah khairon katsiron wa jazakumullah ahsanal Jaza, semoga semua yang hadir mendapat balasan Allah SWT yang terbaik dan banyak,” kata Kiai Abdul Munir.
Tidak lupa, lanjut Kiai Munir, ia minta doa kepada para Kiai dan Bu Nyai, Para Gus serta semua yang hadir, “Semoga yayasan ini bisa menjadi berkah atas doa panjenengan sedoyo, dan tempat ini bisa menerima jam’iyah jam’iyah yang ingin mempelajari tata cara ibadah haji, dan apabila ingin pratek manasik disini gratis,” lanjut kiai Munir.
Dijelaskan, bahwa luas yang digunakan Miniatur Ka’bah oleh Yayasan Bumi NU Al Imron sekitar 1 hektar, “Selain ditengah ada miniatur ka’bah, juga dilengkapi fasilitas tempat ibadah, khusus untuk manasik insyaAllah sudah lengkap, tinggal kita jabal rahmah,” jelasnya.
Terkait kegiatan Jantiko Mantab dijelaskan, bahwa satu satunya Nabi dan Rasul Allah yang bisa memberi syafaat kepada umat manusia hanyalah Nabi Besar Muhammad SAW dan satu satunya kitab suci Allah yang bisa memberikan syafaat dihari kiamat adalah Al Quran sesuai dengan sabda nabi, “Hadits Nabi bacalah Al Quran, sesungguhnya Al Qur’an akan datang dihari Kiamat untuk memberikan syafaat atau pertolongan kepada yang suka membacanya,” Al Hadits jelasnya.
Ditambahkan, untuk menghadiri Majelis sema’an Al Qur’an dan Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek Rutin Jum’at Kliwon tidak harus mendaftar, “Karena untuk hadir di Majelis seamaan Al Qur’an Jantiko Mantab tidak harus menjadi anggota dan tidak harus mendapat undangan. Kalau kita merasa sebagai Muslim yang beriman hendaknya kita mewajibkan diri sendiri dan keluarga kita untuk hadir diacara sema’an Al Qur’an, guna mendapatkan Syafa’at Rasulullah, Syafa’at Al Qur’an,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut tampak para Kiai dan Gus yang hadir antara lain KH. Chudlori dari Kediri dan Kiai Chudlori (Banyuwangi), Gua Rofi’ (Jember), Gus Tanwim (Ngawi, Gereh), Gus Tabib dan Gus Taghim serta Gus Robert atau Gus Tuba (Gus Miek) dari Kediri.
Sementara itu, kegiatan Jantiko Mantab yang akan datang pada tanggal 16 Oktober 2022 digelar di Tambak Ngadi Mojo Kediri dan pada tanggal 21 Oktober 2022 di gelar di Gedung KPHI SAA (Syeh Adlan Ali), Cukir Diwek Jombang.
Salah satu jamaah yang konon tidak pernah absen dalam mengikuti kegiatan Jantiko Mantab sejak tahun 2008, Musaddat (62) mengatakan, bahwa dirinya sering hadir bersama rombongan,“InsyaAllah saya akan hadir bersama rombongan, saya sudah lama mengikuti kegiatan Jantiko, awalnya tahun 2008 ketika di Sidoarjo hingga saat ini,” katanya kepada Kabar Nahdliyin.
Ia lalu menceritakan yang dialami selama mengikuti kegiatan yang didirikan Gus Miek ini, “Yang saya alami banyak barokahnya, apa yang tidak mungkin bagi saya, dalam pengalaman saya ternyata bisa terjadi dan ini benar benar saya rasakan, makanya kemana saja pokoknya saya kuat dan sehat pasti hadir, kadang meskipun harus hadir sendiri tetap saya semangat hadir,” kata warga, Desa Pojok Kulon Kecamatan Kesamben Jombang. (rani)