JOMBANG, KN – Makam Mbah Kiai Wahab Chasbullah di Tambakberas Jombang pada Senin (31/5/2021) lalu dipenuhi kader Partai Gerindra, peziarah yang notabene kader Prabowo Subianto sekitar pukul 11.00 WIB tiba di lokasi.
Kegiatan ziarah kepada pendiri NU kali ini bisa dibilang istimewa. Karena dipimpin langsung oleh Sekjen DPP, H Ahmad Muzani dan rombongan peziarah disambut langsung oleh putra kiai Wahab Chasbullah yakni KH Hasib Wahab yang akrab disapa Gus Hasib, dan bersama sejumlah kiai dan keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Tampak Pengasuh Pondok Tambakberas KH Hasan, KH Imron Rosyadi, (Pondok Pesantren Al Mimbar Sambong) KH Syaifuddin (Ketua Dewan Masjid Indonesia, dan beberapa kiai luar Tambakberas juga tampak hadir, serta para Gus dari berbagai Pondok Pesantren di Jombang juga turut menyambut peziarah dari DPP Partai Gerindra.
Selain sekjen Partai Gerindra, rombongan peziarah DPP Partai Gerindra juga diikuti fungsionaris partai antara lain, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), Danang Wicaksana Sulistya, Kharisma Febriansyah, Abdurrohim Hasan, Muhammad Alek Jodarto, Eko Wibowo dan Budisatrio Djiwandono, Bambang Haryo.
Dari Pengurus DPD Partai Gerindra Jawa Timur tampak H Anwar Sadad dan H. Hidayat, Ketua DPC Gerindra Jombang bersama jajarannya juga tampak mengikuti acara hingga selesai, tidak ketinggalan Wakil Bupati Jombang H. Sumrambah juga turut hadir.
Dalam sambutan ramah-tamah, H Ahmad Muzani menyampaikan, dirinya amat bersyukur bisa melakukan ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah, selain untuk menyambung silaturrahmi dan memenuhi janji kepada Gus Hasib, juga melaksanakan pesan Ketua Umum Gerindra yang salah satunya Partai Gerindra harus dekat dengan rakyat.
“Kami datang ke sini selain menyambung silaturrahmi, yang kedua juga melaksanakan pesan Pak Prabowo, Pak Prabowo itu beberapa kali menyampaikan kepada kami, Partai politik itu jangan jauh dari rakyat, kalau mau tahu hatinya rakyat dekatlah pada kiai,” kata Muzani menyampaikan pesan Prabowo di dalem Gus Hasib usai melakukan ziarah.
Kiai, kata Pak Prabowo, itu hatinya rakyat, lanjut Muzani, “Kiai mata hatinya umat, rakyat, umat mau ngawinkan datang ke kiai, mau hajatan datang ke kiai, mau bangun pondok datang ke kiai, mau cari jodoh datang ke kiai, kira kira begitu, sampai ada kesusahan datang ke kiai. Saya kira Kiai Hasib, Kiai Hasan dan banyak Kiai lainnya, semua menerima aduan dari masyarakat, apalagi dimasa Covid kali ini banyak orang yang nganggur, banyak orang jualan mulai susah dan seterusnya, jadi sandaran rakyat pada kiai makin berat, karena itu Pak Prabowo wanti wanti kepada kami, Partai harus dekat dengan rakyat, kalau mau tahu hatinya rakyat dekatlah pada Kiai,” kata Muzani lagi.
Dijelaskan, Partai Gerindra bukan hanya ingin dekat tetapi lebih dari itu ingin melihat lebih dalam apa sesungguhnya yang terjadi dalam kehidupan rakyat,
“Yang kami dekati, bukan hanya ingin dekat, tetapi kami ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam kehidupan rakyat, nah kami sudah banyak keliling di Sumatera, di Jawa, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, situasinya sekarang ini juga ada keperhatinan dan juga ada optimisme, yang kami bangga ditengah tengah kesulitan seperti ini kiai selalu memberi optimisme kepada rakyat, kepada masyarakat meskipun susah, begitu rakyat datang kepada kiai terus didoakan keluar terus optimis, mereka yaqin bahwa doanya kiai makbul, jualanan laku, panennya bagus, harga bagus dan itu terjadi karena keyakinan doa itu,” jelasnya.
“Itu sebabnya kiai, kami ingin dekat dengan para kiai para ulama, ini bagian dari yang diajarkan Pak Prabowo, bukan semata mata persoalan politik, bukan semata mata pesoalan dukugan, tetapi persoalan subtansi bagaimana sebuah Partai politik yang mengelola harapan rakyat, Partai politik yang mengelola kepercayaan rakyat, tentu saja kami ingin terus mendapat kepercayaan itu, harus terus merevisi kepercayaan yang diberikan, kami menjadi besar karena kepercayaan yang besar, Partai menjadi besar karena banyak tokoh tokoh dan para Ulama atau para Kiai dan Habaib yang percaya kami,” katanya lagi.
Yang ketiga lanjutnya, “Kami sengaja berziarah ke makam KH Abdul Wahab Chasbullah, beliau itu selama hidupnya, 83 tahun usianya, digunakan ngurusi Umat, ngurusi Nahdlatul Ulama, beliau lahir sebelum Republik ini ada sampai beliau wafat Repulik ini dalam kondisi terguncang kanan, terguncang kiri, beliau orang yang meneguhkan NKRI harga mati, dan beliau memberi keyakinan kepada pimpinan politik Bung Karno sampai akhirnya, Negara bisa dipertahankan sampai sekarang,” lanjutnya.
Kelihaian Kiai Wahab patut ditiru, “Ini adalah bagian amal Kiai Wahab kepada Bangsa dan Negara, dan kami ingin mengambil pelajaran itu semua. Sebagai Partai politik yang juga punya tanggungjawab mempertahankan Negara, mengurus Negara, mengawasi Negara, kami ingin belajar banyak dari beliau bagaimana beliau, bisa mempertahankan, bisa memberi nasehat kepada pemimpin kepada Bung Karno, dan terus bisa mengemudikan NU pada masa sulit, tidak gampang mengemudikan NU pada zaman itu, ketika beliau menjadi Rois Aam, melanjutkan kepemimpinan dari Rois Akbar Hadratus Syeh Hasyim Asy’ari, kemudian itu bisa berjalan dengan bagus dan selamat pada masanya dan itulah tangan dingin dari mBah Wahab,” tambahnya.
Dalam buku sejarah, katanya lagi, Kiai Wahab banyak melakukan ijtihad politik, “Berbagai macam ijtihad-ijtihad politik sampai sekarang banyak dipakai oleh generasi generasi kemudian hari. Karena itu kami ingin berziarah kepada beliau. Kami ingin berdoa semoga seluruh amal beliau diterima oleh Allah SWT. Dan kami semua generasi dikemudian hari bisa mengambil pelajaran atas apa yang beliau lakukan untuk Bangsa dan Negara,” katanya.
Sebelumnya, KH Hasib Wahab yang akrab disapa Gus Hasib mengatakan Ziarah dengan dilanjutkan Ta’aruf semoga bisa meningkatkan ukhuwah wathoniyah, ukhuwah Insaniah,
“Secara singkat saja, Ta’aruf silaturrahmi bersama Bapak H Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra mudah mudahan bisa meningkatkan ukhuwah wathoniyah, ukhuwah Insaniah, yang penting, ziarah dalam rangkah untuk memperkuat memperkokoh ukhuwah kita semoga dapat ridlo dari Allah. SWT,” kata Gus Hasib.
Dikatakan, bahwa Prabowo dan Sandi juga pernah ke kediamannya, “Saya juga sampaikan dulu Pak Prabowo dan Pak Sandi juga hadir di tempat ini, Alhamdulillah demokrasi kita sudah dewasa, bersaing ya bersaing, tetapi kalau sudah siapa yang menang dan siapa yang kalah tetap rangkul rangkulan demi persatuan bangsa, maka sudah selesai masalah demi kepentingan yang lebih besar lagi, saya rasa itulah merupakan salah satu fenomenal demokrasi kita, kita diberi pelajaran oleh bapak bapak kita, baik itu oleh Pak Jokowi maupun Pak Prabowo karena jiwa kenegarawanan maka beliau bisa bersatu, demi kepentingan bangsa dan persatuan Indonesia ini kita acungi jempol pada beliau,” katanya lagi.
Tetapi kalau soal doa mendoakan, tambahnya, Gus Hasib memilih mendoakan Pak Prabowo menjadi Presiden pada pemilu 2024 nanti.
“Alhamdulillah pada hari ini hadir Bapak Sekjen, tolong disampaikan kepada Pak Prabowo, kita tetap untuk kiai kiai dan santri santri kalau Pak Prabowo maju Capres kita tetap mendoakan, saya juga masih berharap dan beberapa kiai juga demikian, saya harapkan pada tahun 2024 mudah mudahan pak Prabowo masih berkenan dan diberi kesehatan dan bisa maju calon kalau bahasa jawanya wis wayah e, karena Pak Prabowo itu sudah 4 kali,” tambahnya. (muh)