JOMBANG, KN – Warga NU Kecamatan Perak yang tergabunmg dalam IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia bersama Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Jombang menggelar Halal Bihalal sekaligus Doa Bersama untuk melepas keberangkatan 59 CJH dari Kecamatan Perak, acara bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Perak, pada Minggu (19/5/2024) lalu. Seperti pada jadwal CJH akan berangkat ke Tanah Suci pada 27 Mei 2024 mendatang. Tumplekblek sejumlah Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Toma) se wilayah tersebut.
Dengan mengenakan kemeja putih NU bersarung warna hijau dan berpeci, PJ Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M.Psi., T, hadir bersama Staf Ahli, Kepala OPD terkait, Tenaga Ahli. Tidak ketinggalan kehadiran orang nomor satu di Jombang ini sambut dengan hadrah Ishari.
Tampak hadir menyambut kehadiran diantaranya Camat Perak Supriyono, KH. Masduqi Abdurrahman Al Hafidz. Ketua MWCNU Perak KH. Haris Munawir bersama Syuriyah MWCNU KH. Hasan Ansori, Ketua Tanfidyah MWCNU Perak sekaligus Ketua IPHI Jombang dan Ketua IPHI Perak Drs.H. Sahfuddin, M.Si.
Meski bulan Syawal telah berganti namun guna memperkuat tali silaturahmi Pj Bupati menuturkan, atas nama Pemkab Jombang menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang hadir. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang meminta maaf apabila dalam kurun waktu 7 bulan melaksanakan amanah sebagai Pj Bupati Jombang belum bisa memberikan yang terbaik bagi Jombang,” tuturnya.
Namun Pj Bupati Jombang optimis dan memiliki tekad yang kuat dan hati yang tulus, bahwa tanah kelahirannya yakni Kabupaten Jombang bisa dibangun lebih baik lagi, bersama sama dengan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Jombang.
Sebagai Pj Bupati Jombang di Kota Santri Sugiat memiliki ikatan keluarga yang erat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Pada Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Jombang 2024, Pj Bupati Sugiat diangkat menjadi Mustasyar/Penasehat PCNU Jombang.
“Saya tanya Pak Muhdlor, Mustasyar niku nopo? Pak Muhdlor bilang penasehat. Saya sempat kaget apa tidak salah mengangkat Saya menjadi penasehat? Namun saya menerima amanah tersebut, karena mau bagaimanapun saya juga Putra Daerah asli dari Dusun Kalongan Desa Japanan Kecamatan Gudo yang mendapat amanah sebagai Pj Bupati Jombang otomatis menjadi Mustasyar PCNU. Karena orang Jombang adalah orang NU,” jelas Pj Bupati Sugiat.
Walau lahir di Gudo, Pj Bupati mengaku tidak akan berpihak. Maka demi menunjukkan ketidakberpihakkan itu, Pj Bupati memilih hadir di acara doa bersama CJH Perak walaupun di Gudo juga dilaksanakan doa bersama CJH Gudo.
“Saya hari ini datang di Perak, bukan di Gudo karena menunjukkan bahwa Saya tidak membeda-bedakan,” jelas Pj Bupati.
Di hadapan CJH Perak, Pj Bupati memohon doa restu agar disisa masa jabatannya, bisa menjaga amanah warga masyarakat Jombang dengan baik. Jombang senantiasa aman, damai, kondusif, Jombang yang gemah ripah loh jinawi, Jombang Baldatun Thoyyibatun Warobun Ghofur.
Pj Bupati Sugiat juga mengajak seluruh Toga, Toma di wilayah Kecamatan Perak untuk turut berkontribusi mendukung program pemerintah Kabupaten Jombang. Jombang merupakan daerah yang luar biasa, melahirkan banyak tokoh nasional. Namun demikian, membangun Jombang bukan hal yang mudah. Pj Bupati mengaku, butuh dukungan banyak pihak untuk membangun Jombang.
“Saya terbuka apabila ada uneg-uneg, saran masukan, mungkin ide yang brilian, inovasi yang bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Jombang dan bukan untuk pribadi. Pintu Pendopo terbuka untuk panjenengan. Saya siap 24 jam,” tandas Pj Bupati Jombang.
Pj Bupati Jombang yang juga Kepala Badan Intelejen Daerah Sulawesi Barat ini menceritakan kinerjanya selama menjabat sebagai Pj Bupati Jombang. Guna meningkatkan kinerja Pemkab Jombang, Pj Bupati mengaku selalu mengawasi kinerja OPD. Pada akhir tahun 2023, walau baru tiga bulan menjabat Pj Bupati sudah memanggil seluruh kepala OPD untuk dilakukan evaluasi.
“Akhir tahun 2023 saya evaluasi kinerja OPD, terkait apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan di tahun 2024. Saya ingin memotivasi semuanya. Karena saya tahu, Pj Bupati tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun Jombang,” jelas Pj Bupati.
Pj Bupati yakin, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan di Jombang. Guna mengatasi segala masalah di Jombang, butuh pemimpin yang bersih, tegas, dan responsif sesuai permintaan warga melalui para tokoh di Jombang.
“Aset yang bermasalah di simpang 3, itu harus selesai di masa kepemimpinan saya. Ada lagi aset bekas pabrik dan galian pasir di Pulogedang, itu adalah aset Pemda dikuasai warga dan dimanfaatkan untuk kebutuhan politik. Warga dijanjikan nanti masalah aset bisa rampung asal dipilih. Jangan, kasihan warga padahal secara hukum penyelesaian yang dijanjikan tidak bisa karena itu aset Pemda,” ungkap Pj Bupati
Untuk masalah aset tersebut Pemda menyelesaikan dengan sistem sewa. Sesuai kajian yang mendalam, sistem itu tidak menyalahi hukum serta diterima warga. Sebelumnya Pj Bupati juga telah menyelesaikan masalah rusaknya Dam karet di Jatimlerek sehingga dalam waktu satu minggu telah tersedia dua pompa untuk mengatasi masalah tersebut. Kesimpulannya Pj Bupati menegaskan asalkan ada kemauan, maka masalah di Jombang bisa diselesaikan.
“Semuanya bisa diselesaikan asalkan kita bekerja dengan hati dengan ikhlas asal tulus bukan fulus”, tandasnya, setelah merinci derap langkahnya dalam menjalankan program prioritas yang harus diselesaikan.
“Jombang sudah melahirkan banyak tokoh, dan menjadi kewajiban kita untuk melanjutkan (niat baik para tokoh) dengan hati bersih dan tulus,” tambahnya.
Untuk mengakhiri suasana yang khidmat dan penuh kebahagiaan tersebut, Pj Bupati Sugiat sempat berpantun dan diamini oleh undangan yang hadir .
“Ada kancil sembunyi di semak. Melihat buaya ia langsung kabur. Jamaah haji Kecamatan Perak. Insya Allah menjadi Haji Mabrur,”pantunnya. (Kominfo)