mBah Yaqin dorong NU dan Muhammadiyah jelaskan kondisi Bangsa dan Negara

oleh -983 views

JOMBANG, KN – Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogoroto Jombang KH. Ainul Yaqin, SQ yang akrab disapa mBah Yaqin, mengajak semua pihak mau mendorong pimpinan ormas terbesar di Indonesia yakni, NU dan Muhammadiyah guna menjelaskan kondisi negara yang sebenarnya, apakah negara dalam keadaan aman dan baik baik saja.
“Mari kita dorong dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah agar mau menjelaskan kondisi negara ini, apakah kondisi negara kita ini dalam keadaan baik baik saja. Ini penting kita lakukan agar keresahan masyarakat tingkat bawah yang dapat menimbulkan perpecahan tidak terjadi,” ajak KH Ainul Yaqin ketika berdiskusi dengan KN saat menghadiri acara Walimatuttasmiyah di PPHQ Putri (1) Jarakkulon Jogoroto Jombang (7/9) lalu.
Dijelaskan, bahwa Indonesia memiliki NU dan Muhammadiyah organisasi yang memiliki legitimasi dimasyarakat sangat kuat, “Makanya kita rakyat Indonesia sangat beruntung memiliki NU dan Muhammadiyah, kita dorong NU dan Muhammadiyah mau menjelaskan lagi negara kita ini sekarang kondisi bagaimana aman – aman saja, atau bagaimana ini sangat penting,” jelas Kiai Ainul Yaqin dengan nada serius.
Dan tentu, harapnya, NU dan Muhammadiyah dalam menjelaskan nanti diharapkan apa adanya, “Penjelasannya sederhana saja, tidak perlu dilebih lebihkan, apa adanya saja, dikembalikan lagi dengan keadaan yang tidak melib – lebihkan, tidak ada apa apa selesai sudah, ya NU dan Muhammadiyah inilah kuncinya, menjelaskan kodisi semakin dekadensinya masyarakat akibat covid sekarang ini,” harapnya.
Ia juga mencontohkan, terkait beratnya wali peserta didik yang harus membeli paketan internet untuk anaknya, “Anak anak sekolah harus beli paketan internet kan juga mahal, terus ekonomi yang semakin melemah, bagaimana penyelesaiannya, karena itu saya sejak awal katakan yang sakit saja dikarantina, yang sehat suruh bekerja PPKM dihentikan diselesaikan. yang sehat suruh bekerja, suruh aktifitas sesuai dengan protabnya. Selama ini tidak ada penjelasan dari NU dan Muhammdiyah, apalagi keduanya duduk bareng,” contoh mBah Yaqin.
Ditegaskan lagi, bahwa pentingnya NU dan Muhammadiyah duduk bareng menjelaskan kondisi negara kita sangat mendesak, “Sekali lagi masyarakat bawah perlu pencerahan dari NU dan Muhammadiyah, karena selama ini NU dan Muhammadiyah diam saja, padahal dua organisasi ini punya legitimasi, kenapa ini terjadi i do not know,” tegasnya.
Ditambahkan lagi, semua tergantung sejauhmana kecintaan NU dan Muhammadiyah pada Indonesia tercinta, “Kita mengukurnya tergantung pada pribadi masing masing tingkat hubbul wathan-nya sejauhmana? Cinta tanah airnya sejauhmana kalau dibiarkan begini terus tidak akan ketemu jlutrungnya (endingnya) seperti yang diharapkan pendiri bangsa kita, semakin tidak jelas arahnya, yang ada hanya shodaqoh shodaqoh saja, oleh penguasa, seperti Ketua PBNU sekarang menjadi Kamisaris Utama PT KAI (Persero), ya begitu begitu saja,” tambahnya.
Senada dengan KH. Ainul Yaqin. Solikil Abadi, Ketua Perkumpulan Guru Taswirul Afkar (PGTA) Kabupaten Jombang, dia sangat mendukung gagasan KH. Ainul Yaqin, yang mendorong NU dan Muhammadiyah segara duduk bareng menjelaskan kodisi negara, “Saya sangat mendukung gagasan ini, tentu apa yang disampaikan oleh beliau demi bangsa dan negara, karena itu saatnya kita semua jujur dan menjelaskan bagaimana kondisi negara pasca Covid 19 ini, terutama NU dan Muhammadiyah,” kata Soliki Abadi.
Ia juga berharap, NU dan Muhammadiyah mau mendengar adanya gagasan ini, sehingga warga dibawah tidak perlu repot repot membuat surat permohonan, “Yang pertama, saya sangat berharap kepada NU dan Muhammadiyah segera merespon gagasan ini sehingga kami yang dibawah tidak perlu repot repot membuat surat permohonan untuk dialog, yang kedua, saya juga berharap kepada NU dan Muhammadiyah bisa membantu kesulitan ekonomi warga bawah,“ harap Abadi lagi.
Sementara itu, H. Achmad Rifa’i, pengacara senior asal Tembelang Jombang dan juga Pengasuh Pondok Pesantren Cinta Rosullullah, ketika diskusi bersama mBah Yaqin dan beberapa tokoh lainnya banyak mengulas tentang perkembangan dan situasi terkini, ia katakan semua persoalan kuncinya pada dialog dan kejujuran, “Semua persoalan kuncinya pada dialog dan kejujuran, ini sudah sering saya katakan dimana mana, pentingnya kejujur dalam dialog untuk menjelaskan kondisi yang sesungguhnya,” katanya. (mu)KH. Akhmad Rifa'i saat sedang berdiskusi bersama mBah Yaqin dan toloh lainnya

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.