KH Djamaludin Ahmad, telah berpulang,. Sebagian besar Warga Jombang Masih Merasa Berduka Kehilangan Kiai Santun Dan Kalem

oleh -2,015 views

JOMBANG,KN – Tidak hanya santri Almaghfurlah KH. Djamaludin Ahmad yang merasa kehilangan, tetapi sebagian besar Warga Jombang merasakan hal yang sama, merasa kehilangan sosok Kiai Kharismatik yang kerap didengarkan pengajiannya di Radio, meski pada masa sugeng tidak merasa memiliki. Tetapi kebanyakan warga masyarakat Jombang merasa dekat dengan kiai yang penuturannya kalem ini.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, KH Djamaludin Ahmad, telah berpulang, semoga ilmu yang diberikan selama ini menjadi amal ibadah beliau, menjadi jariyah beliau, dan bermanfaat bagi kita semua,“ kata salah satu warga Jombang yang mengaku rajin mendengarkan pengajian Kiai Djamal melalui siaran radio setiap ba’dah salat subuh.

sosok Kyai Kharismatik yang mengajarkan kajian kitab Al Hikam karya Syekh Ibnu Athoillah dan banyak kitab kuning lainnya meninggal dunia, pada Kamis 24 Februari 2022 atau 23 Rojab 1443 Hijriah. Lautan manusia mengiringin pemakamannya, dari mulai santri, pejabat, hingga sebagian warga Jombang turut hadir.
Beliau semasa hidup, dikenal Kiai santun dalam menyampaikan tausyiyah-tausyiyahnya, gaya dan logat dalam memberi pelajaran hingga mewarnai akhlak puluhan ribu santrinya, begitu beliau melaksanakan syiar dakwah, Ia merupakan ulama yang begitu luwes dalam penyampaian dakwahnya.
Kajian Kitab Al Hikam yang disampaikan terasa menyentuh kalbu. Jamaah yang menghadiri majelis Ilmunya jumlahnya mencapai ribuan. Tidak hanya santri yang khusu’ mendengarkan dan memenuhi pelataran pengjian Kiai Djamal, namun sebagian warga masyarakat Jombang juga turut hadir saat pengajian Kiai Djamal digelar, baik itu mingguan maupun bulanan. Tidak jarang warga masyarakat yang hadir dengan rombongan masing masing dari berbagai pelosok Jombang bahkan dari luar Jombang.


Mereka mengikuti pengajian dengan penuh perhatian, takdzim dan menyimak. Untaian kalimat yang beliau sampaikan dengan suara lembut, teratur, dan memiliki makna sangat dalam dirasa oleh para Jombang, almarhum Abah Rifai, asal Desa Pengalangan, Kecamatan Jogoroto, tidak jarang selalu membawa rombongan ketika kegikuti pengajian Kiai Djamal.
Ada yang mengatakan, disaat kiai Djalam mengaji, terasa sampai di hati. Itu konon, Syeikh Athailah As sakandariy, penyusun Kitab Al Hikam adalah cucu murid Syeikh Abi Hasan As-Sadzili.
Kyai Djamal adalah pengamal Thoriqoh Sadziliyah. Beliau berbaiat Thariqoh Sadziliyah kepada Al Maghfurllah KH. Abdul Jalil Mustaqim, di Pondok PETA (Pesulukan Thariqoh Agung), Tulungagung Jawa Timur.
Gemuruh duka cita mendalam sangat terasa hampir menyeluruh saat suasana pemakaman berlangsung, KH Djamaludin Ahmad merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhibbin (Bumi Damai) Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Ia adalah menantu dari KH Abdul Fatah yang juga guru beliau sewaktu menjadi santri di Ponpes Tambakberas.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kami santri Alumni Ponpes Bahrul Ulum, dan jamaah majelis Al Hikam berduka cita atas meninggalnya guru tercinta kami, semoga amal ibadah beliau diterima disisinya, dan bagi kita yang ditinggalkan semoga dapat mencontoh beliau dalam hal berdakwah,” kata Ratna Firdaus salah satu Alumni Bahrul Ulum tambahberas Jombang.
Ia mengungkapkan, beliau sosok yang santun dan berakhlak, guru panutan yang menjadi tauladan bagi santri dan jamaahnya. Kepedulian beliau terhadap segala persoalan umat dalam memberikan pandangan sesuai ajaran agama, atas persoalan mudah diterima.
Dikatakan, “Abah saya juga salah satu santrinya, sangat dekat dengan beliau, saya sebagai alumni juga merasa sangat kehilangan. Karena bagi kami, Kiai Djamal adalah sosok pengasuh yang ‘alim dan zuhud, inilah kehidupan yang dicontohkan oleh Kiai kepada para santrinya,” katanya lagi.
Salah satu jamaah juga mengatakan, bahwa sebagian besar warga Jombang pada hari Kamis (24/2) lalu berduka, “Saya salah satu Jamaah melihat para jamaah dan para santri pada Kamis lalu sangat berduka, semoga segera lahir orang orang yang seperti Kiai Djamal di Jombang ini, sebagai penerus perjuangan dakwah beliau,” kata salah satu jamaah. (han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.