JOMBANG, KN– Jika tidak ada arah melintang Jamiyah Manakib Raudlotus Shofiyyah Mirigalih (JMRSM) akan menggelar milad Nahdlatul Ulama ke 96 pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2022 nanti, menurut rencana HUT NU ke 96 ini akan digelar secara sederhana tetapi tetap diusahakan meriah, dengan mengadakan lomba lomba, paling tidak kegiatan inti terpenuhi yakni, pembacaan Manakib, Istighotsah, Khizbun Nasor dan beberapa bacaan doa lainnya, “Rencananya seperti itu, doakan semoga lancar,” kata Bu Nur Fiatin Nikmah koordinator Jamiyah Manakib RSM.
Jamiyah Manakib memang belum pernah mengadakan Milad NU bersama santri Pondok Pesantren, tetapi kali ini, JMRSM mengadakan bersama Santri Pondok Pesantren Salafiyah Hamalatul Qur’an. Dan tidak ketinggalan para tokoh, sesepuh dan pemuda – pemudi setempat yang tergabung dalam Padepokan Galih AJI juga turut diundang untuk memeriahkan. Puluhan santri nanti tampil pertama dengan group sholawatnya dan bacaan tartil al-Qur’an surat Ar-Rahman dan Al Waqiah, mereka akan membaca bersama sama dengan lantunan dan irama nada yang khas PPS Hamalatul Qur’an, “Mereka akan membaca bersama-sama surat ar-rahman dan al-waqiah secara tartil, kemudian pembacaan sholawat, waktunya pagi hingga masuk waktu dzuhur selesai,”kata Ustad Moh Rizqi Maulana, yang didapuk sebagai Ketua Panitia pelaksana, yang juga Pengurus PPS Hamalatul Qur’an Mirigalih, Sawiji, Jogoroto.
Sedangkan dari Pengurus Padepokan Galih Aji, Bapak H. Muhammad dan Bapak Saifullah, kedunya Pengurus Padepokan Galih Aji di Dusun Mirigalih, Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, sekaligus sebagai perwakilan dari tokoh masyarakat, seperti juga diketahui bahwa aktifitas, H. Muhammad, kini sebagai bendahara pada Nadhir Tanah Wakaf Pondok Pesantren Salafiyah HQ, sedangkan, Bapak Saifullah, adalah salah satu pengurus padepokan Galih Aji bidang kesenian tradisional. “Keduanya sama -sama dari Padepokan Galih Aji kita minta hadir sekaligus memeriahkan HUT NU ke 96 nanti,” kata Kang Rizqi.
Acara puncak pada malam hari doa bersama bersama seluruh masyarakat Dusun Kemirigalih, “Niat kita selain memperingati hari lahir NU ke 96, juga pingin ngalab barokoh kepada para pendiri NU. Apalagi tokoh pendiri NU yang pertama dari Jombang yakni, Almaghfurllah Kiai Hasyim Asy’ari bersama beliau KH. Wahab Hasbullah, kedua tokoh inilah yang mempelopori berdirinya NU kita ikuti hingga saat ini, dan masih banyak Kiai yang menjadi kunci lahirnya Nahdlatul Ulama yang patut kita teladani,” katanya lagi.
Ia mimta para santri PPS HQ dapat meneladani Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahab Hasbullah, sebagai tokoh pembuka cakrawala keilmuan di Pesantren, “Jasa beliu begitu besar kita harus banyak belajar akan kiprah perjuangan beliau hingga sampai melahirkan Nahdlatul Ulama, tentu tidak mudah mendirikan NU waktu itu, tetapi beliau mampu kita harus banyak belajar apa yang diwariskan oleh beliau para pendiri NU,” katanya dengan serius.
Sementara itu, Ustadz Muhtazuddin, yang akrab disapa Pak Muh, selaku pihak yang ketempatan acara HUT NU ke 96 mengatakan, ”Kami hanya bisa memberi tempat kegiatan Harlah NU kepada para Santri dan para Jamaah Manakib, dan lagi di Musholla Raudlotus Shofiyyah ini juga sabagai markas kegiatan Jamiyah Manakib sejak dulu, semoga, kegiatan Harlah NU kali ini bisa memberi semangat kepada anggota Jamiyah Manakib, Para Santri PPS HQ dan Padepokan Galih Aji,” katanya
Ia, juga mengajak bersyukur atas nikmat yang diterima, “Mari kita semua bersyukur karena kita masih diberi kesempatan bisa menggelar acara Harlah NU. Kita ucapkan juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang setinggi tingginya kepada Bapak H. Taufikurahman, yang telah banyak membantu baik berupa pemberian tanah Wakaf untuk PPS HQ, sekaligus bantuan dana pembangunannya, dan bantuan terlaksananya Harlah NU ke 96 di Dusun Kemirigalih, Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, sekali lagi kami haturkan terima kasih,” kata Pak Muh
Demikian juga bagi para donatur lainnya, lanjut ustadz Tazuddin. Ia juga menyampaikan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan, baik berupa dana atau material bangunan, semoga dengan bantuan para donatur, menjadi pendorong semangat bagi para Jamaah Manakib untuk selalu menjalin ukhuwah islamiyah, dan menjadi pendorong semangat bagi para santri calon Tahfidzul Qur’an untuk selalu memperbanyak hafalan,” katanya lagi. (rani)
