Ketua Kornas Tani Prabowo – Gibran Jatim sowan Ndalem Kyai Raden Mashadi, PonPes Al Hidayah

oleh -410 views
Ketua Kornas Tani Prabowo - Ginran Jawa Timur bersama Kyai Raden Mashadi Pengasuh PomPes Al Hidayah

MOJOKERTO, KN – Deklarasi 350 Kyai Kampung se- Mojokerto – Jombang dan Sekitarnya (Jatim) dilakukan di PonPes Al Hidayah, Simbaringin, Kutorejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, sukses, tampak para Kyai yang mengikuti deklarasi tersebut dengan khusyu’ berdoa agar Paslon Prabowo – Gibran menang satu putaran.

Pengasuh PonPes Al- Hidayah dalam sambutannya selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih atas kekompakan para kyai yang hadir, “Terima kasih atas kehadiran para Kyai dan Ulama yang hadir,
Para Cendekiawan, para Ustadz dan ustadzah, para Guru, para Ibu Nyai yang peduli dengan bangsa dan negara,” kata Kyai Raden Mashadi Prawiranegara, Pengasuh PonPes Al Hidayah.

Suasana Kyai Kampung ketika Istighotsah Kubro di PonPes Al Hidayah

Dikatakan, para Alim – Ulama yang hadir adalah yang peduli akan keadaan bangsa dan negara, “Yang hadir adalah mayoritas Kyai kampung, yang peduli menyikapi keadaan kondisi bangsa dan mendoakan negara biar ayem tentram,” kata Pengasuh PonPes Al Hidayah.

Dijelaskan, tugas Kyai Kampung selalu mendoakan Negara agar tentram, “Alhamdulillah Kyai Kampung bisa melakukan doa bersama, ini menunjukkan bahwa Kyai Kampung sekarang ini sudah satu rasa, satu tujuan mendoakan untuk keselamatan bangsa yang kita cintai,” jelasnya.

Dikatakan lagi, acara doa bersama tidak perlu panjang – panjang, “Kita berdoa ringkas padat, sebab sering kita berdoa sudah dikasih masih minta saja, Gusti Allah blengger (bosan), sudah diberi rizqi masih minta saja,” katanya

Dijelaskan lagi, bahwa dasar negara Pancasila terbentuk dan terawat di Pesantren, “Pancasila terbentuk dari Pesantren, tetapi kenapa Pesantren tidak diopeni (rawat), persoalan ini sudah saya sampaikan kepada Bapak Prabowo dan bagaimana konsep merawat Pesantren Bapak Prabowo setuju, inilah yang harus diperjuangkan untuk menang,” kata Kyai Mashadi.

Pengasuh PonPes Al- Hidayah ini juga sempat menanggapi pemecatan yang baru saja terjadi di PWNU Jatim, “Sekarang ini musim pecat memecat, saya tidak apa apa dipecat, wong ora enek bayarane (tidak ada gajinya),” kata Kyai Raden Mashadi yang terkenal Pondoknya sebagai tempat musyawarah Hayam Wuruk dan Gajah Mada itu.

Sementara itu, KH. Rofiq, termasuk Kyai sepuh daerah setempat, mengajak semua yang hadir mengikuti Kyai Raden Mashadi, “Kyai kalau bicara akan menjadi kenyataan, kita ikuti apa yang disampaikan Kyai Raden Mashadi. Dulu saya diundang begini begini tidak mau, hari ini sudah kelihatan. Kira kira wis wayahe Pak Prabowo menjadi Presiden. Sekarang sudah usia 73 tahun, 5 tahun lagi tidak mungkin. Saya pribadi, termasuk kyai nyilem. Kyai nyilem nyilem sama keluar semua, sekarang yang nyilem semua seragam pilihannya nomor dua,” kata Kyai Rofiq langsung mimpin dia untuk Pak Prabowo.

Sebelum pertemuan, Ketua Kornas Tani Prabowo – Gibran Jawa Timur menyempatkan sowan ke dalem Kyai Raden Mashadi.

“Kyai Raden Mashadi, Pengasuh PonPes Al Hidayah adalah Kyai yang istimewa, beliau punya penerawangan yang cukup kuat, terkait siapa Paslon yang jadi nanti penerawangannya Beliau tidak bisa diragukan, Bapak Prabowo wis wayahe menjadi Presiden menurut beliau, saya yaqin menjadi kenyataan,” kata Saiful Hudah, yang juga ikut dalam doa bersama 350 Kyai Kampung tersebut. (Aburani).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.