Bentuk Karya Wisata, Peserta didik MTS Terpadu Assulaimaniyah lakukan riset di Pantai Gemah

oleh -1,491 views
Peserta Karya Wisata, ketika persiapan menuju tengah laut Pantai Gemah
Peserta Karya Wisata, ketika persiapan menuju tengah laut Pantai Gemah

JOMBANG, KN – Peserta Didik MTS Terpadu Assulaimaniyah Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang pada Sabtu (29/1) kemarin melakukan kegiatan pembelajaran ‘Karya Wisata’ sebagai bentuk pembelajaran di alam terbuka.
Sekitar pukul 6.00 Wib, peserta didik terlebih dahulu diajak ziarah makam mBah Kiai Sayyid Sulaiman, satu komplek dengan gedung MTS Terpadu Assulaimaniyah itu sendiri. Setalah melakukan tawasul di makam tersebut, peserta mempersiapkan diri menaiki Bus, yang akan membawa anak anak didik ke tempat tujuan yakni, Pantai Gemah, Desa Kebuhireng, Kecamatan Besuki, K

Bapak Junus Isnadi bersama peserta Karya Wisata
Bapak Junus Isnadi bersama peserta Karya Wisata

Sekitar waktu menunjukkan pukul 9.30 WIB rombongan sampai di tujuan Pantai Gemah Telungagung, Seperti pada umumnya, pembelajaran terbuka pengenalan lingkungan dimulai, salah satunya melakukan riset, dari mulai meneliti gelombang pasang hingga sampai gelombang surut kenapa terjadi demikian? Juga mengenai bebatuan yang membentuk dengan sendiri juga menjadi perhatian anak didik, salah satunya terjadinya akek dari batu Pantai Gemah.
Peserta karya Wisata juga memakai pelampung ketika keliling daerah laut dengan menggunakan kapal kecil. Karena menurut informasi, cuaca di pantai Gemah sulit ditebak, “Angin bisa datang secara tiba tiba, dan kapal bisa terbalik, pernah terjadi seperti itu, makanya kita lengkapi pengaman,“ kata salah seorang nakoda kapal.
Peserta didik tidak hanya mempelajari kondisi alam Pantai Gemah saja, melainkan juga mengungkap sejarah terbentuknya sebuah Pantai, berhasil mendapat keterangan bahwa Pantai Gemah awalnya memang tidak sebagus sekarang ini.
Pada tahun sekitar 1965 Pantai ini seram karena sebagian penghuninya adalah buaya besar besar, “Saya juga sempat menyaksikan kerangka buaya itu,” kata Junus Ismadi, warga setempat setiap harinya berada di pantai.
Ia juga menjelaskan, wilayah pantai sejak dulu aman, “Disini tidak ada gangguan keamanan, pokoknya dijamin aman, terkait pantai yang mengelola Pokdarwis (Kelompok Cagar Wisata) Desa Kebuhireng,” katanya lagi. (han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.