JOMBANG KN – Tidak bisa dipungkiri bahwa pelaksanaan Pilkades pada 9 Desa di Kabupaten penuh dengan intrik dan tebaran isu dimasing masing gelaran, meski hal ini sengaja dan tidak sengaja dilakukan. Untuk itu komunitas aktifis Muda NU yang tergabung di Mabes PKB (Markas Besar Peduli Kebangkitan Bersama) di Kecamatan di Diwek berencana melakukan pemantauan.
Abddurrahman, selaku Ketua kolektif Mabes PKB mengatakan, bahwa dirinya hanya melakukan pemantauan, tujuannya untuk memberi pencerahan agar pelaksaan Pilkades seminimal mungkin terhidar dari cara cukong, “Kita tahu bahayanya demokrasi yang dibiayai cukong, ujung ujung tidak ada perubahan dalam desa tersebut meski diganti pemimpinnya berkali – kali, semoga ini bisa diterima,” kata Rahman yang sehari-hari sebut menjadi tutor di Mabes PKB.
Seperti pernah dilaporkan, Desa Ngrimbi adalah salah satu Desa di Kecamatan Bareng pada Bulan Desembar nanti akan menggelar pemilihan Kepala Desa. Tidak hanya Desa Ngrimbi yang akan menggelar pilkdes di Kabupaten Jombang. Tetapi ada 9 Desa yang bakal melaksanakan Pilkades pada Bulan Desember 2020 nanti, jika tidak ada halangan pelaksanaan akan digelar serentak pada tanggal 16 Bulan Desember 2020 nanti.
9 Desa tersebut masing masing adalah, Desa Sukoiber dan Wangkalkepuh Kecamatan Gudo, Desa Seketi Kecamatan Mojoagung, Desa Madyopuro Kecamatan Sumobito, Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang, Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno, Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh dan Desa Banjardowo Kecamatan Jombang.
Bagaimana persiapan tehnis pelaksanaan Pilkades ditengah pandemi kali ini?, sejauh ini belum ada petunjuk tehnis yang mengatur pelaksanaan Pilkades di tengah pandemi Corona di Kabupaten Jombang. Beberapa Desa terlihat masih menunggu petunjuk tehnis yang biasa diterapkan tersebut, meski demikian masing masing Desa telah melaksanakan protokol kesehatan dalam pelaksanaan setiap tahapan Pilkades, “Untuk sementara ini kita harus mengikuti aturan protokol kesehatan, untuk pentunjuk tehnis khusus belum tahu, kita tunggu saja, semoga pelaksanaan lancar dan aman,” kata Sucipto Sekdes Desa Ngrimbi.
Khusus Desa Ngrimbi situasi agak menghangat, karena masyarakat setempat sangat antusias dengan pelaksanaan Pilkades meski ditengah pendami, salah satu warga masyarakat berharap pelaksanaan Pilkades ditengah pandemi Corona tetap transparan, “Dalam pelaksanaannya Panitia dan Pemerintah Desa tatap harus transparan, jangan alasan Corona lalu tidak tansparan, justeru adanya Corona ini kita harus transparan dalam menjalankan tugas,” kata Supeno, warga setempat.
Ada 4 Cakades (Calon Kades) dalam perhelatan Pilkades tahun ini di Desa Ngrimbi, antara lain Choiri (Kades), Ghofur (Adik kades sekarang) Samsul Hadi (warga Desa Setempat) dan Sumarmi (mantan Kepala Desa tahun 2014), jumlah pemilih dalam Pilkades Bulan Desember kurang lebih 2900 suara.
Meski tergolong desa yang berpenduduk sedikit, tetapi Desa Ngrimbi memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengusaha, di Desa tersebut ada aktifitas galian C cukup luas, ada juga beberapa Pabrik, informasi yang berhasil dihimpun struktur tanah dan tata letak Desa Ngrimbi yang memiliki daya tarik tersendiri memang sangat strategis, ditambah lagi kebijakan Pemerintah Desa yang dapat berkerjasama dengan semua pihak, membuat desa tersebut menjadi perhatian.
Sementara tokoh di Desa Grimbi Purnyoto, mengaku telah mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan fer, “Masyarakat disini insyaAllah paham siapa Cakades yang akan mampu memimpin dan membuat perubahan kearah lebih baik Desa Grimbi,” katanya (heru)