JOMBANG, KN – Sabtu (22/10) Kabupaten Jombang disemarakkan dengan Hari Santri hingga kepelosok Desa, Kali ini giliran FKMJ (Forum Komunikasi Masyarakat Jombang) pada Ahad (23/10) lalu menggelar acara, kali ini dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Jadi Kabupaten Jombang ke 112 serta HUT TNI ke 77, FKMJ menurunkan 1000 penari untuk flash mob (melakukan gerakan bersama), mereka berasal dari berbagai komunitas kelompok masyarakat di Kota Santri, paling banyak didominasi oleh lembaga pendidikan atau sekolah baik Negeri maupun Swasta.
Kegiatan dipusatkan di depan Kodim 0814 Jombang atau Jalan KH. Wahid Hasyim sejak mulai Pukul 6.00 WIB, walhasil depan Makodim Minggu pagi banjir manusia dengan berbagai penampilan dan berpakaian adat, maklum FKMJ sedang punya hajat, biasanya pada hari Minggu pagi area jalan tersebut digunakan pejalan kaki dan bersepeda ontel atau Car Free Day (hari bebas kendaraan bermotor), tetapi khusus untuk kali ini lebih meriah.
Apalagi kegiatan lintas agama, lintas etnis dan lintas budaya tersebut dihadiri para tokoh budaya yang siap menggoyang Kota Jombang dengan se-abrek budaya Jombangan, tidak kurang 1000 penari menggoyang kota Jombang dengan gerakan flash mob-nya di pimpinan langsung oleh Inni Amami, S.Pd, sementara Geding Garapan di Pimpin oleh Budi Subandrio, S.Pd, SD.
H. Su’udi Atmo atau yang akrab disapa Abah Su’udi tokoh kesenian di Jombang, sebagian orang mengenal salah satu paranormal Gus Dur kala itu. Ia juga ikut menyemarakkan acara tersebut, dengan didampingin beberapa tokoh naik ke atas panggung dengan menggendong ular raksasa, kurang lebih berat ular tersebut 25 kg, tidak heran banyak orang berteriak histeris merasa khawatir, akan tetapi karena ular itupun jinak dan bersahabat, akhirnya Abah Suudi pun banyak mendapat aplaus. (han)