Hujan Deras Guyur Jombang, RSUD Sempat Tergenang – Pelayanan Tetap Normal

JOMBANG | KabarNahdliyin.com — Hujan deras dengan intensitas sangat tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Jombang pada Senin (10/11/2025) sore, menyebabkan genangan air di lantai bawah salah satu gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. Genangan terjadi akibat meluapnya air hujan yang melebihi kapasitas saluran pembuangan di sekitar area rumah sakit.

Direktur RSUD Jombang, dr. Pudji Umbaran, membenarkan adanya genangan ringan tersebut.

“Memang sempat terjadi genangan di lantai bawah karena curah hujan sangat tinggi. Saluran air kanan kiri RSUD sudah terisi penuh,” jelas dr. Pudji, Senin (10/11).

Meski demikian, ia memastikan situasi dapat dikendalikan dengan cepat. Tim teknis rumah sakit segera melakukan langkah penanganan darurat, termasuk penggunaan pompa air dan sistem bio pori untuk mempercepat penyedotan genangan.

“Alhamdulillah, tidak berlangsung lama. Kami sudah siapkan pompa dan bio pori untuk penampungan air hujan,” ujarnya.

Genangan dilaporkan terjadi di Gedung Gatot Kaca bagian bawah. Untuk keamanan, dua pasien yang dirawat di ruangan tersebut langsung dipindahkan ke lantai atas.

“Ruangan kini sudah kosong, dan tim sedang memastikan area aman. Kondisi air mulai surut, serta pelayanan rumah sakit tetap berjalan normal,” tegasnya.

BPBD Jombang Keluarkan Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem

Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan tinggi disertai angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

“Kami mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang. Wilayah yang berstatus waspada antara lain Kecamatan Bareng, Wonosalam, dan Plandaan,” ujarnya.

BPBD juga mengeluarkan beberapa imbauan penting:

Hindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan deras.

Menepi di tempat aman bagi pengendara bila jarak pandang terganggu.

Waspadai area rawan longsor dan banjir terutama di wilayah dataran tinggi dan bantaran sungai.

Langkah antisipasi ini, menurut Wiku, menjadi bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat seiring puncak musim hujan.

“Kewaspadaan dan kesiapan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko. Mari bersama menjaga keselamatan dan lingkungan sekitar,” tutupnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *