Dewan Pendidikan Jombang Gagas Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS)

JOMBANG | KabarNahdliyin.com – Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang meluncurkan inisiatif strategis bertajuk Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS) sebagai payung program kolaboratif lintas sektor dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi peserta didik.

Rapat koordinasi yang digelar Jumat (24/10) dan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pendidikan Jombang, Cholil Hasyim, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang menegaskan komitmen bersama terhadap keberpihakan pada anak-anak sekolah.

Menurut Cholil Hasyim, fenomena anak sekolah yang mengalami hambatan belajar akibat persoalan sosial-ekonomi, kekerasan, gizi buruk, maupun minimnya dukungan psikososial masih cukup tinggi. “Sekolah sering kali menjadi tempat terakhir yang menampung segala persoalan anak, sementara koordinasi antar-lembaga yang seharusnya menangani isu tersebut belum berjalan optimal,” ujarnya.

GERPAS, lanjutnya, hadir untuk membangun ekosistem kolaboratif lintas sektor agar masalah anak sekolah dapat ditangani secara lebih terpadu dan berkelanjutan.

Program ini menargetkan sinergi bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki irisan kerja dengan Dewan Pendidikan, di antaranya:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas PPKBPPA (Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, dan Perlindungan Anak)

4. Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)

5. Lembaga filantropi seperti LazisNU, LazisMU, Yatim Mandiri, dan lainnya.

 

Dalam rapat tersebut, Dewan Pendidikan juga menetapkan beberapa strategi utama sebagai arah kebijakan Gerpas, meliputi:

1. Mendorong agar GERPAS masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) Daerah melalui Bappeda.

2. Menyusun dan menandatangani MoU lintas OPD guna mengatur pembagian peran serta mekanisme koordinasi.

3. Membangun Indeks Peduli Anak Sekolah sebagai alat advokasi berbasis data.

4. Membentuk Forum Peduli Anak Sekolah, yang melibatkan OPD, lembaga filantropi, komunitas guru, dan media lokal.

5. Menyusun policy brief “Model Kolaborasi GPAS” untuk diajukan ke Bappeda dan Dinas Pendidikan.

6. Menyusun log book GERPAS sebagai dokumen pendamping kegiatan dan pelaporan.

 

Cholil Hasyim menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya program formalitas, melainkan bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap masa depan anak-anak Jombang.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak sekolah yang tertinggal karena faktor ekonomi, kekerasan, atau kurangnya perhatian. GERPAS adalah upaya bersama untuk menyalakan harapan di ruang-ruang belajar,” ujarnya.

Melalui GERPAS, Dewan Pendidikan berharap muncul kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial bahwa pendidikan anak bukan hanya urusan sekolah, tetapi juga tanggung jawab bersama. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *