JOMBANG | KABARNAHDLIYIN.COM — Ratusan jamaah memadati kediaman Ustaz Cipto di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Minggu pagi, 3 Agustus 2025. Mereka datang dalam suasana khidmat, mengikuti Rutinan Kubro yang digelar oleh Pimpinan Cabang Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (PC KBRA) Jombang.
Acara spiritual tahunan itu dirancang sebagai ruang lintas generasi dan elemen masyarakat untuk merawat tradisi Ahlussunnah wal Jamaah. Di bawah tema Tawassul Kubro dan Rotibul Haddad, suasana doa dan lantunan sholawat bersahutan sejak pukul 09.00 WIB.
Rangkaian kegiatan mencakup pembacaan Tawassul, Rotibul Haddad, Wirid Syakron, hingga Sholawat Robithoh. Semuanya berjalan dalam suasana kolektif yang mengikat secara spiritual.
Hadir sebagai pengisi utama adalah KH Ahmad Imron Rosidi yang juga guru besar Ruqyah Aswaja, ulama muda karismatik yang dikenal dengan nama pena Ibnu Abdillah Al-Katiby. Dalam ceramahnya, Imron berbicara tentang pentingnya menjaga koneksi ruhani dengan para salafus shalih dan ulama khos. “Kita hidup dalam rantai sanad, dan doa kita punya jalur yang panjang,” katanya di hadapan jamaah.
Ia juga menyinggung perjalanan spiritualnya yang bermula dari mimpi. “Itu amanah. Maka saya bersilaturahmi dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, menyambangi para praktisi ruqyah Aswaja,” ujarnya. Ia menutup pesannya dengan sabda Nabi: “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak memuliakan tamu, menyambung silaturahmi, dan berkata baik atau diam.”
Di sisi lain, kehadiran pemerintah tak absen dalam forum ini. Kepala Bagian Kesra Pemkab Jombang, Drs H Supriadi, tampak menyatu dengan jamaah. Ia menyampaikan salam dari Bupati Jombang yang berhalangan hadir. “Saya pribadi sangat merasakan ketenangan batin yang luar biasa. Ini bukan sekadar forum zikir, tapi juga ruang kolaborasi sosial,” ucapnya.
Supriadi juga menegaskan dukungan pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang berbasis kultural dan spiritual. “Nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin harus tetap dibumikan. Dan inisiatif seperti ini adalah pilar penting di tengah situasi sosial yang rentan.”
Ketua PC KBRA Jombang, Cecep Eman Sulaeman, menyebut Rutinan Kubro sebagai agenda istiqamah untuk memperkuat benteng ruhani masyarakat. “Bukan hanya soal tradisi. Ini soal kelangsungan sanad dan kekuatan batin dalam menghadapi zaman yang bergerak cepat,” katanya.












