MWC NU Jogoroto Gelar Pengajian Rutin Seloso Pon: Gus Sa’dulloh Syarofi Tekankan Keutamaan Muharram dan Spirit Ibadah

JOMBANG | KABARNAHDLIYIN.COM – Tradisi pengajian rutin yang sarat nilai keagamaan terus dipelihara Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Jogoroto, Kabupaten Jombang. Pada Selasa Pon, 15 Juli 2025, MWC NU Jogoroto kembali menggelar Pengajian Rutin Seloso Pon yang berlangsung khidmat dan meriah di kediaman Bapak Rofit Naf’ani (Pak Carik) di Dusun Karang Pon, Desa Alang-Alang Caruban.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan istighotsah dan tahlil, dilanjutkan sambutan dari para pengurus NU tingkat ranting maupun MWC. Puncak pengajian diisi dengan ceramah KH. Sa’dulloh Syarofi, ulama asal Mojokerto yang dikenal luas karena keluasan ilmunya dalam kajian Islam.

Dalam ceramahnya, Gus Sa’dulloh, sapaan akrab KH. Sa’dulloh Syarofi, mengingatkan pentingnya memanfaatkan momentum bulan Muharram untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amal saleh. Ia menuturkan bahwa bulan Muharram menjadi saksi banyak peristiwa penuh ujian yang dialami para nabi dan rasul, sehingga umat Islam dianjurkan menahan diri dari kesenangan berlebihan, lebih mendekatkan diri pada Allah, serta memperbanyak sedekah dan amal kebajikan.

“Bulan Muharram penuh peristiwa sedih yang menimpa para nabi. Oleh karena itu, banyak umat Islam memilih memperbanyak ibadah, shodaqoh, dan menghindari hiburan berlebihan sebagai wujud penghormatan,” tutur Gus Sa’dulloh di hadapan ribuan jamaah yang memadati lokasi pengajian.

Para Ulama Jama’ah seloso pon kecamatan Jogoroto

Selain kajian keagamaan, kegiatan ini juga mencakup pembacaan kitab yang disampaikan oleh Kyai Azhar Nawawi, Wakil Syuriyah MWC NU Jogoroto, serta agenda internal penguatan organisasi. Kehadiran masyarakat begitu antusias, baik dari kalangan laki-laki maupun ibu-ibu muslimat yang tampak memenuhi area pengajian dengan tertib dan penuh semangat kebersamaan.

Pengajian rutin Seloso Pon menjadi salah satu program unggulan MWC NU Jogoroto dalam upaya membina umat dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Pemilihan hari Selasa Pon sebagai jadwal tetap mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jawa yang memadukan tradisi keagamaan dengan penanggalan Jawa.

Pengurus MWC NU Jogoroto menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya wadah dakwah, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan memperkuat kohesi sosial di tingkat akar rumput (grassroots). Acara yang terbuka untuk umum ini diharapkan mampu memberikan manfaat spiritual dan sosial bagi masyarakat.

Para jama’ah pengajian rutinan seloso pon MWC NU Jogoroto

Dengan semangat kebersamaan, MWC NU Jogoroto menegaskan komitmennya untuk terus menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat, damai, dan berkeadaban. Pengajian rutin semacam ini menjadi bukti nyata peran Nahdlatul Ulama dalam menjaga harmoni sosial sekaligus mencerdaskan umat melalui dakwah yang menyejukkan. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *