JOMBANG | KABARNAHDLIYIN.COM – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) resmi meluncurkan Gerakan Kemandirian Warga Jombang Bersama 300.000 Nahdliyin, Selasa (19/8/2025). Acara launching berlangsung di Kantor PCNU Jombang, Jalan Gatot Subroto No. 04 Jombang.
Ketua PCNU Jombang, KH. Fahmi Amrullah Hadzik, menegaskan bahwa program ini merupakan ikhtiar strategis untuk mengoptimalkan potensi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), sekaligus memperkuat kemandirian serta kesejahteraan warga.
“Potensi zakat, infak, sedekah, dan wakaf di Jombang sangat besar. Namun realisasi pengelolaannya masih jauh dari harapan. Melalui gerakan ini, kita ingin mengubah potensi menjadi kekuatan nyata untuk kesejahteraan warga Nahdliyin,” ujarnya.
Data BAZNAS tahun 2024 mencatat penghimpunan zakat nasional baru mencapai Rp42 triliun, padahal potensinya diperkirakan menembus Rp327 triliun. Sementara potensi wakaf uang nasional mencapai Rp181 triliun, dengan realisasi hanya Rp2,3 triliun.
Di Kabupaten Jombang sendiri, potensi ZISWAF diperkirakan mencapai Rp300 miliar per tahun. Namun realisasi penghimpunan baru sekitar Rp30 miliar.
Tokoh filantropi Jombang, Gus Didin, menilai dengan jumlah warga NU Jombang yang besar, sekitar 30 persen tergolong muzakki, potensi ekonomi umat akan menjadi kekuatan nyata bila dikelola secara kolektif.
Melalui program ini, PC LAZISNU menargetkan 300.000 warga Nahdliyin ikut berpartisipasi aktif dalam satu tahun ke depan. Mereka yang bergabung disebut sebagai Penggerak Kemandirian, dengan kontribusi berupa zakat profesi, zakat maal, maupun infak rutin sesuai kemampuan.
Ketua LAZISNU Jombang, Ning Santi, menyampaikan bahwa para Penggerak Kemandirian nantinya akan memperoleh akses gratis ke berbagai program pengembangan diri. Mulai dari ngaji online, belajar Qur’an dasar hingga tilawah, bimbingan belajar, workshop parenting, kewirausahaan, hingga pelatihan desain, fotografi, dan videografi.
Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk tiga bidang utama: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Adapun program unggulan yang disiapkan, antara lain:
1. 1.500 Beasiswa Prestasi Yatim Dhuafa bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs setiap bulan selama setahun.
2. 300 NU Mart Mini Retail, berupa pengembangan usaha warung kecil dengan target 1 desa 1 NU Mart.
3. 1.000 Kado Cinta untuk Guruku, berupa bantuan gaji bulanan bagi guru honorer dan guru swasta berpenghasilan rendah.
Digital Fundraising dan Transparansi
Gerakan ini memanfaatkan sistem digital fundraising melalui M-Banking dan QRIS. Seluruh data peserta tercatat secara digital, sedangkan laporan keuangan dan informasi program akan disampaikan melalui WhatsApp resmi LAZISNU Jombang.
Langkah ini juga sekaligus melanjutkan program Gerakan Koin Kemandirian yang sudah lebih dulu berjalan di masyarakat.
Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH. Ahmad Hasan, berharap gerakan ini menjadi tonggak lahirnya model kemandirian berbasis jamaah di era digital.
“Kami mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk berpartisipasi aktif. Gerakan ini bukan hanya tentang zakat, infak, dan sedekah, tetapi tentang membangun kemandirian ekonomi dan sosial umat,” tegasnya. (Hadi)












