Prinsip Hidup Djagat Besi Memakai Hadist “Naungan Orang Beriman Di Hari Kiamat Adalah Sedekahnya,” (HR Ahmad)

oleh -804 views
Suasana Pembagian Hadiah usai Lomba Tartil

JOMBANG, KN – Selasa sore pukul 03 WIb (18/4/2023) lalu H. Achmad Su’udi Yatmo, Betek, Mojoagung, Jombang yang akrab disapa Abah Su’udi kembali menggelar bagi bagi angpao lebaran kepada Abang Bicak, tidak kurang dari 270 hingga 400 Abang Bicak mendapat angpao dari Pengusaha yang punya nama Djagat Besi ini. Sudah sekitar 10 tahun lamanya mantan Pimpinan GP. Ansor, Kabupaten Jombang ini menggelar acara serupa yakni berbagi dengan Abang Bicak.

Suasana ketika pembagian, Putra dan Putri Abah Suudi tampak membagikan Angpao

Dalam konsep hidupnya, jika dia berbagi maka dia akan mendapat pahala, demikian juga saat Abang Bicak mengantar Abah Su’udi dia mendapat pahala juga, “Jadi gajaran ketemu ganjaran, tetapi yang mengkerjakan adalah Pak Lurah,” katanya dengan nada humor disambut ger Abang Bicak.
Meski suasana hujan lebat tidak lama, tidak menyurutkan semangat Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ) untuk berbagi dengan Abang Bicak, pun juga demikian Abang Bicak juga rela meski kehujan agar dapat bertemu Abah Su’udi dan mendapat Angpao lebaran.
Dikatakan Abah Su’udi bahwa yang menjadi prinsip kuat bagi dirinya adalah salah satu hadist Rasullullah, “Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah Sedekahnya,” (HR Ahmad). “Ini prinsip hidup bagi saya, karena itu saya berdoa semoga bisa istiqomah menjalankan kegiatan seperti sekarang ini, pokoknya bisa diingat – ingat setiap akhir romadlan kita bertemu disini, semoga tetap diberi kesehatan,” katanya kepada Abang Bicak.
Tokoh GP Ansor yang pernah malakukan kirab Bendera Petaka GP Ansor mulai Banyuwangi hingga Jakarta ini. Dengan sabar mengabsen satu persatu Abang Bicak, sesekali melontarkan guyonan, “Walaupun rambutnya sudah putih tetap dipanggil Abang Bicak sebab mBicak, dulu Tukang Bicak tapi sekarang dipanggil Abang Bicak, biar kelihatan muda terus. Seperti Alhmarhum Cak Asmuni tidak mau dikatakan tua ketika hidupnya, sebab kalau tua di makan Codot (Burung pemakan buah yang sudah matang atau tua dipohonnya),” katanya disambut tawa Abang Bicak.
Lelaki yang juga mantan Pengurus NU ini memang dikenal familier dan dekat dengan masyarakat sekitarnya, tidak jarang menggelar acara yang sifanya menghibur masyarakat, pada acara berbagi tahun ini Abah Suudi juga mengumumkan, siapa saja ketika bertemu dirinya sedang mengayun Bicak walaupun di jalan manapun asal menyapa dan menggunakan kaus Djagat Besi akan diberi uang sebesar Rp. 10.000.00,-
“Pokoknya ketemu dimana saja, dan memakai kaos Djagat Besi menyapa saya akan saya beri bonus Rp 10.000, setiap ketemu dan menyapa saya,” katanya disambut tepuk tangan Abang Bicak lagi.
Sempat pada tahun lalu dijelaskan mengenai nama Djagat Besi, ternyata nama tersebut terinspirasi dari lambang NU, “Lihat ini lambang NU ada bola dunianya, atau bumi, waktu itu ada dua pilihan Bumi atau Djagat untuk nama perusahaan saya, saya pilih Djagat, semoga saya memiliki besi se-Djagat, kalau saya punya besi se-Djagat panjenengan semua saya kasih,” jelasnya, lagi lagi Abang Bicak tak kuat menahan tawa.
Hadir pada acara tersebut, Kapolsek Mojoagung, Camat Mojoagung dan perwakilan dari Koramil Mojoagung, tampak duduk pada kursi yang telah disediakan. Sementara itu, beberapa personil kepolisian dan anggota Koramil dibantu anggota Banser mengatur jalannya arus lalu-lintas yang sempat macet sebentar. (Abu Rani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.