JOMBANG, KN – Putri kedua H.Warsubi, SH, MSi yang akrab disapa mBak Dona menggelar upacara Adat Jawa yang disebut dengan “mitoni”, di kediamannya Bulak Mojokra
Mitoni yaitu sebuah prosesi yang menandakan usia kehamilanya sudah berusia 7 bulan. Upacara adat ini bertujuan untuk memohon pertolongan kepada Alloh agar yang bersangkutan di beri kelancaran, kesehatan dan si jabang bayi kelak menjadi anak yang soleh atau solihah.
Prosesi berlangsung setelah dibacakan surat maryam dan do’a oleh KH.A.Hadziq.
mBak Dona duduk bersama diatas panggung dengan suaminya diapit oleh kedua pasangan bapak ibu dan mertuanya layaknya diatas mimbar sang penganten, prosesi awal dengan melakukan siraman, yakni pasangan dudukkan disebelah kanan tempat duduk orangtuanya diatas mimbar kemudian disiram dengan air yg penuh dengan bunga-bunga yabg sudah disiapkan dalam bejana, biasanya air diambil dari 7 sumber, penyiraman pertama dilakukan oleh orangtuanya sendiri kemudian diteruskan oleh mertua dan atau keluarga dekat, prosesi siraman ini bertujuan untuk minta keselamatan bagi jabang bayi.
Kemudian diteruskan dengan prosesi brojolan, yaitu dalam posisi berdiri dengan memakai jarik putih yg disematkan di tubuhnya lalu dijatuhkanlah sebutir telur ayam dari atas di dalam kain putih sampai telur jatuh ke bawah, ini bertujuan memohon kepada Alloh agar si jabang bayi lahir dengan selamat.
Berikutnya ibu dari mBak Dona menjatuhkan kelapa gading yang sudah di kupas dari atas di dalam jarik putih dan nenek atau mertua yang menangkap kelapa gading dibawah jarik kemudian diserahkan kepada calon bapak, kemudian diakhiri sang suami memecah kelapa gading tersebut, bila posisi pisaunya tidak bisa terbelah persis di tengah-tengah alias miring menandakan anak yang akan lahir adalah wanita.
Dilanjutkan calon bapak memotong jarik putih dengan keris pertanda seorang suami yang mampu memutus hal-hal yang melintang.
Prosesi terakhir dengan disiapkan 7 kain alias baju untuk dipilih salah satu dan dianggap pantas dipakai oleh calon ibu, namun yang menentukan bukan calon ibu melainkan peserta yg hadir, dan kebetulan baju terakhir adalah baju pilihan yang sama dengan keiginan peserta yang hadir maupun mBak Dona.
Upacara adat jawa mitoni ini ditutup dengan calon ibu berjualan rujak dan dawet yang biasanya membelinya menggunakan kreweng, namun diganti dg uang sebesar 100 ribu. (nas)