H. Su’udi Atmo : Bumi NU Al Imron memberi alternatif cara mudah mendalami Manasik Haji dan Umroh

oleh -3,823 views

MOJOAGUNG, KN – Miniatur Ka’bah terletak di Bumi NU Al Imron Desa Betek, Kecamatan Mojoagung Jombang sejak dua bulan lalu mulai banyak dikunjungi calon Jamaah Haji, dari pantauan Kabar Nahdliyin di lapangan ada 4 Kecamatan dari masing-masing Wilayah eks kawedanan yang kerapkali berlatih manasik di Bumi NU Al Imron itu. Seperti pernah diberitakan bahwa Bumi NU Al Imron yang terdapat bangunan Miniatur Ka’bah diresmikan ole Bupati Jombang pada 12 September 2021 atau bertepatan dengan bulan 5 Safar 1443 H.
Menurut Abah Su’udi Atmo, Pengelola sekaligus sebagai inspirator berdirinya Minitaur Ka’bah mengatakan bahwa, melaksanakan ibadah haji perlu paham area dan didukung kesehatan yang baik, “Secara teori kita memang harus paham urut urutan dalam menjalankan ibadah Umroh atau Haji, mulai dimana niat umrohnya, bagaimana melakukan Tawaf, dimana posisi Maqam Ibrahim, bagaimana perjalanan Sa’i dari bukit Marwah ke Safa,” kata Abah Su’udi dengan hati hati.

Jamaah Haji dari Al Kautsar ketika melakukan manasik di Bumi NU Al Imron Betek Mojoagung Jombang
Jamaah Haji dari Al Kautsar ketika melakukan manasik di Bumi NU Al Imron Betek Mojoagung Jombang

Dijelaskan, Bumi NU Al Imron bermaksud membantu memudahkan memahami materi materi Ilmu Haji dan bisa langsung dipraktekkan, “Kita lengkapi nama nama tempat yang akan dikunjungi oleh calon Jamaah Haji, sekali lagi niat kami adalah untuk membantu memudahkan memahamkan, karena itu kami sekeluarga sepakat mendirikan Miniatur Ka’bah yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas,” kata Abah Su’udi ketika memantau jalannya latihan manasik dari salah satu jamaah calon Haji dan Umroh di Bumi NU Al Imron (11/6) lalu.
Dikatakan lagi, menurut beberapa para Jamaah Calon Haji, Bumi NU Al Imron adalah sebagai tempat alternatif memahami ilmu tata cara Haji dan Umroh, “Alhamdulillah para calon jamaah Haji dan Umroh bisa merasakan manfaat karena langsung bisa praktek, Jamaah bisa melakukan pendalaman Ilmu Haji dan Umroh sekaligus langsung praktek, tentu bagi calon Jamaah Haji ini sangat penting, apalagi ibadah Haji dan Umroh itu bisa dikatakan seratus persen ibadah fisik, seperti pada saat balang jumrah, para jamaah harus mampu melakukan kerjasama dengan baik, dimana posisi Aqobah, Wustho dan Ula sehingga pada pelaksanaan ibadahnya nanti tidak kesulitan,” katanya lagi.
Pantuan Kabar Nahdliyin dilokasi Bumi NU Al Imron, pada Ahad lalu tidak kurang ada 164 calon Jamaah Haji dari KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh) Al Kautsar Depok, yang dipimpin langsung oleh Drs. H Shohibul Ma’ali, M.Si dan Hj. Fatimah ZB dari Kecamatan Diwek Jombang. Mereka melakukan materi di area tersebut.
Jamaah Al Kautsar ini menggelar praktek manasik di Bumi NU Al Imron. “Ibadah haji itu harus dipraktekkan langsung agar Jamaah tidak gagal paham, alhamdulillah para jamaah khusu’ mengikuti, semoga nanti dalam pelaksanaannya lancar sesuai harapan kita semua,” kata Gus Faizin yang ditunjuk sebagai petugas pembimbing para Jamaah.
Hj. Fatimah ZB sebagai pemimpin KBIHU Al Kautsar di Jombang hampir tidak berhenti memegang mic pengeras suara ketika melakukan praktek manasik, ia terangkan apa saja yang perlu dilakukan oleh para Jamaah selain menjaga diri juga harus mematuhi kesepakatan yang telah disepakati bersama, “Para jamaah jangan sampai hilang ketinggalan dengan temannya, makanya kita pahamkan sejak awal kegiatan, dan saya minta jamaah haji memperkuat kesabaran, jangan sampai barisnya pecah resikonya bisa kesasar (tersesat),” pintanya.
Ia pun lalu menjelaskan kapan waktunya Nafar Tsani, “Jika kita mengambil Nafar Tsani maka masih ada waktu satu hari lagi di Mina hingga 13 Dzulhijjah dan kembali melakukan Jumroh, dan ketika kita mengambil Nafar Awal maka tidak boleh sampai maghrib di Mina, sore akhir 12 Dzulhijjah harus kembali ke Makkah, salah satu dasarnya ini bisa kita lihat pada Surah Al Baqarah ayat 203,” katanya.
Terkait hal tersebut, Ketua KHIHU mempersilahkan Jamaahnya mengambil yang diinginkan, “Tidak apa apa mengambil Nafar Tsani maupun Nafar Awal yang penting Jamaah paham dan tidak tersesat, makanya saya minta terus berada dalam barisan jangan sampai pecah, jumlah barisnya diusahakan tetap tujuh saat Jumrah maupun Tawaf untuk menghindari tersesat,” katanya lagi.
Ia juga menjelaskan bahwa jamaah yang dipimpinnya mendapat Kloter 35, dari 350 Jamaah yang bisa berangkat 164 jamaah, “Kendala Jamaah yang tidak bisa berangkat macam macam, ada yang karena faktor usia, ada yang karena belum lunas, ada juga yang Namanya tidak muncul, pokoknya macam macam,” katanya.
Untuk Calon Jamaah Haji akan datang, ia menyarankan sebaiknya daftar haji pada usia muda agar tidak kelamaan nunggu, kalaupun harus menunggu usianya tidak menjadi halangan, “Jika daftar sekarang baru bisa berangkat 34 tahun lagi, sebaiknya memang daftar masih usia muda. Untuk tahun ini rombangan Al Kautsar Jombang berangkat 29 Juni 2022,” katanya lagi. (Dhini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.