JOMBANG KN – Drs. KH. Cholil Dahlan (Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum) yang akrab disama Gus Cholil menyempatkan hadir dalam acara Istigotsah rutin IKAPDAR Kabupaten Jombang (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum) pada Sabtu, 27 Februari 2021 lalu, kegiatan digelar di kediaman Bapak Nur Hasan Efendi, Dusun Belut, Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Dalam kesempatan tersebut Gus Cholil, menjelaskan pentingnya kegiatan istighotsah IKAPDAR sebagai salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah, SWT, “Selamat bagi semua Keluarga Besar Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum, Alhamdulillah kita diberi bisa taat dan ingat kepada Allah. Dengan Istighotsah tujuan utamanya adalah supaya kita ingat kepada Allah,” kata Gus Cholil.
Sebelumnya Ketua MPPPDU menyampaikan sebauh ayat Al Qur’an, yakni surat Al- Mulk dan Al – Ahzab sebagaimana artinya kurang lebih demikian, “Yang menjadi mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia maha perkasa lagi maha pengampun. (Al – Mulk 2)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal –amalmu dan mengampuni dosa – dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulnya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung. (Al-Ahzab 70 – 71)”.
Menurut Gus Cholil kehidupan orang beriman itu sangat tergantung kepada Allah, karena segala sesuatu bagi orang beriman baru terasa nikmat apabila selalu mengingat Allah, “Sabda Nabi Besar Muhammad, SAW tidak ada enaknya orang iman hidup di dunia melainkan dia selalu ingat kepada Allah,” jelas Gus Cholil dalam ceramahnya.
Jadi menurut hadits Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, “Kita semua baru bisa merasakan hidup enak, ketika melakukan semua perbuatan selalu ingat kapada Allah SWT. Makan itu bisa enak kalau ingat kepada Allah. Kalau ikan pindang itu enak, lauk tahu itu tidak enak, itu karena sebab kita tidak ingat kepada Allah, kalau ingat kepada Allah apa yang sudah disiapkan itu pasti enak,” lanjut Gus Cholil dengan kalem.
Beliau juga menjelaskan bahwa, mulai pertama amalan PPDU adalah menghatamkan Al Qur’an setiap hari Kamis, dan itu diadakan di masing masing unit, pada hari Jumatnya tahlilan pada masing – masing unit. Terkait asal – muasal amalan istighotsah menurut Kyai Cholil melalui proses panjang, karena wirid istighotsah itu sesungguhnya adalah wirid Thoriqoh Qadiriyah Wa Naqsabandiyah.
“Kyai Tamim ini mengambil mantu Kyai Kholil, Kyai Kholil Juraemi membawa ilmu Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah, Kyai Kholil berguru kepada Syekh Ahmad Khotib Sambas, kaitannya dengan istighotsah pada dasarnya amalan Istighotsah adalah amalan thoriqoh, orang orang ahli thoriqoh kalau dibaiat dengan jumlah itungan tertentu sesuai dengan petunjuk gurunya, jadi dzikir thoriqoh itu, pada zaman Kyai Kholil Al Juremi amalan khusus, orang baiat thoriqoh itu tertutup, termasuk bagian mukaddimah dzikir thoriqoh itu tidak boleh dibaca orang sebelum dibaiat,” tutur Gus Cholil.
Nah, setelah Kyai Kholil wafat kemudian al Mursyid Thoriqoh diserahkan kepada Kyai Romly adik iparnya Kyai Kholil, lalu kemudian oleh Kyai Romly dipandang perlu wiridan thoriqoh diamalkan orang yang belum masuk thoriqoh dengan jalan ditambah beberapa amalan, “Setelah diistikhorohi dan diterikati oleh Kyai Romly baru beberapa kalimat kalimat mukaddimah dzikir thoriqoh ditambah, yang asalnya 3-4 kalimat menjadi 34 – 37 kalimat, umpama air itu asalnya tidak netral, tetapi kalau ditambahi air lebih banyak menjadi netral, dengan tambahan – tambahan itu, akhirnya orang meskipun tidak thoriqoh boleh istighotsah. Makanya zaman Kyai Romly meskipun belum baiat Thoriqoh kita sudah melakukan istighotsah,” kata Gus Cholil.
“Istighotsah yang disusun oleh Kyai Romly, sekarang ini menjadi menasional, Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa Timur yang pada waktu itu Kyainya namanya Kyai Soleh Qosim juga alumni Darul Ulum, biasa mengikuti kegiatan Kyai Romly kemana – mana menganjurkan istighotsah, bagaimana supaya kegiatan pondok bisa kelihatan terus yang biasa mengatur Kyai Soleh Kosim,” kata Gus Cholil lagi.
Demikian juga KH. Imron Hamzah, Alumin PP Darul Ulum ketika sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur mengintruksikan agar Cabang – Cabang NU se-Jawa Timur malakukan istighotsah, “KH Imron Hamzah, Ketika menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU dan KH Soleh Kosim sebagai Syurriyah PWNU-nya mengharuskan untuk masing masing Cabang menyelenggarakan istighotsah yang bacaannya itu disusun oleh Mbah Kyai Romly,”katanya lagi. (mu)