Dewan Pendidikan dan Kemenag Jombang Perkuat Sinergi untuk Kemajuan Madrasah

JOMBANG | KabarNahdliyin.com — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Muhajir, menerima audiensi Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim, beserta jajaran pengurus di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Senin (10/11/2025).

Turut mendampingi, Kepala Subbagian Tata Usaha Arif Hidayatulloh, Kasi Pendidikan Madrasah Nur Khojin, dan Kasi Pendidikan Agama Islam Syaiful Bahri.

Dalam sambutannya, Muhajir menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dewan Pendidikan yang berupaya memperkuat arah pembangunan pendidikan, khususnya di lingkungan madrasah.

“Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini kita bisa bersama-sama membawa dunia pendidikan di Kabupaten Jombang, khususnya madrasah, menjadi lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

 

Berdasarkan data EMIS, terdapat 819 lembaga madrasah aktif di Kabupaten Jombang, mulai jenjang RA hingga MA, dengan total 124.055 peserta didik dan komposisi gender yang seimbang.

Jumlah guru madrasah mencapai 9.832 orang, di mana 46,4 persen telah tersertifikasi. Dari sisi sarana prasarana, 87,7 persen madrasah dalam kondisi baik, sementara 12 persen masih memerlukan perhatian perbaikan.

Dari aspek mutu, 64 persen madrasah telah terakreditasi B, menunjukkan penyelenggaraan pendidikan yang relatif stabil namun masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Dalam kesempatan itu, Muhajir juga menyoroti belum adanya dukungan APBD Kabupaten Jombang terhadap pendidikan madrasah.

“Siswa madrasah juga merupakan anak-anak masyarakat Jombang. Kami berharap hal ini bisa menjadi rekomendasi Dewan Pendidikan agar ada keseimbangan antara sekolah dan madrasah,” tegasnya.

 

Ia turut menyinggung kesenjangan digitalisasi, di mana sebagian besar sekolah telah menerima bantuan smart board, sementara madrasah belum. Kemenag berharap Dewan Pendidikan dapat menyuarakan kebutuhan tersebut kepada pemerintah daerah.

Selain itu, Kemenag Jombang tengah menggalakkan Program Wisuda Tahfidz bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang kini memasuki tahun ketiga pelaksanaan. Meski demikian, sertifikat tahfidz belum diakui secara resmi sebagai dokumen pendukung saat siswa melanjutkan ke jenjang SMP.

“Melalui slogan Madrasah Maju, Bermutu, Mendunia, kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Jombang,” imbuhnya.

 

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Kemenag Jombang.

“Kami ingin menggali lebih dalam tentang madrasah karena madrasah juga bagian penting dari penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Jombang,” tuturnya.

 

Ia menjelaskan bahwa Dewan Pendidikan memiliki empat tugas utama: memberikan masukan kebijakan, mendukung program pendidikan, melakukan pengawasan, serta menjadi mediator antar pemangku kepentingan.

Dalam audiensi tersebut, Dewan Pendidikan juga memperkenalkan Gerakan Pendidikan Berbasis Hak Anak, sebuah inisiatif yang memastikan tidak ada anak di Jombang yang putus sekolah karena faktor ekonomi atau sosial.

“Hasil pertemuan ini akan kami jadikan dasar untuk penyusunan policy brief yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Jombang,” jelasnya.

Pertemuan berlangsung hangat dan produktif, menandai sinergi awal antara Dewan Pendidikan dan Kemenag Jombang dalam memperkuat ekosistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berdaya saing di Kota Santri. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *