JOMBANG | KabarNahdliyin.com – Ketua Penasehat Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Jombang, H.M. Siswoyo SH MH, memberikan pesan tegas dalam rapat bulanan organisasi. Ia mengingatkan seluruh anggota agar tidak main-main dengan marwah organisasi, sebab IWOI bukan sekadar kumpulan nama, melainkan wadah pemersatu, pengikat, dan pelindung profesi wartawan di Kabupaten Jombang.
“AD/ART adalah pondasi utama. Tanpa organisasi, semua akan morat-marit. Anggaran dasar itu bukan untuk membatasi, tapi menjaga agar kita tidak tercerai-berai,” tegas Siswoyo.
Sebagai advokat senior, ia memahami kerasnya gesekan di dunia hukum maupun jurnalistik. Namun, benturan personal ditegaskannya tidak boleh menyeret nama organisasi. “Profesi itu urusan pribadi. Wartawan bisa berbeda angle pemberitaan, advokat bisa berbeda dalam membela klien. Tapi wajah organisasi jangan rusak gara-gara ego pribadi. Ingat, ini rumah bersama,” ujarnya.
Siswoyo menekankan, organisasi profesi harus memberi perlindungan nyata bagi anggotanya, bukan sekadar papan nama. “Kalau ada organisasi tapi tidak punya unit perlindungan anggota, patut dipertanyakan. Wadah ini harus melindungi, bahkan kalau bisa mensejahterakan,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti praktik organisasi yang kerap retak karena ambisi pribadi. “Keropos organisasi bukan karena tekanan luar, tapi karena ego di dalam. Kalau wajah bersama tidak dijaga, jangan heran organisasi gampang pecah,” pesannya.
Selain itu, ia mengingatkan agar anggota IWOI menjaga profesionalisme. “Jagalah profesi. Jangan sampai wartawan dinilai negatif hanya karena kepentingan sesaat atau campur aduk dengan lembaga lain. Kalau begitu, kepercayaan publik hancur,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris IWOI Jombang Ratno Hadi mengakui IWOI masih tergolong baru dan kecil dibanding organisasi lain yang sudah puluhan tahun berdiri. Namun, ia menolak anggapan bahwa hal itu menjadikan IWOI lemah. “Kita mungkin minoritas, tapi harus buktikan punya nyali, integritas, dan marwah yang dijaga bersama,” ucapnya.
Senada dengan itu, Ketua IWOI Jombang Agus Pamuji menambahkan, menjaga organisasi berarti menjaga profesi sekaligus kehormatan diri. “Tanpa itu, IWOI hanya akan jadi nama tanpa makna,” tandasnya. (Had/*)












